"Israel mempunyai hak untuk membela diri—hari ini dan di masa mendatang. Uni Eropa mendukung Israel," kata Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen
Para pengguna media sosial mengkritik standar ganda para pemimpin Barat merespons perang Israel vs Hamas di Gaza. Para pemimpin Barat mengutuk invasi Rusia, serta memuji dan menyokong Ukraina untuk mempertahankan wilayahnya dari pendudukan Rusia.
Di sisi lain, respons Barat tidak sama ketika menyaksikan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Gaza, Palestina, selama puluhan tahun. Para pemimpin Barat membela Israel yang melakukan agresi militer ke Palestina.
"Standar ganda yang jelas dalam mendukung terorisme terhadap sasaran sipil di Ukraina...dan mengutuknya oleh warga Palestina," kata Aaron Bastani, seorang jurnalis di Inggris dalam unggahannya di X.
Diketahui, ketegangan di Timur Tengah membesar setelah pasukan Israel melancarkan serangan militer besar-besaran di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan militer Hamas di wilayah Israel.
Konflik dimulai ketika Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al Aqsa terhadap Israel, yang merupakan serangan mendadak dari berbagai arah, dengan menembakkan roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut dan udara.
Hamas menyebut serangan itu balasan atas penyerbuan Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur dan kekerasan terhadap warga Palestina yang dilakukan para pemukim Israel.
Sebagai balasan atas serangan Hamas itu, militer Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza dan melakukan blokade total Gaza yang meliputi menutup akses makanan, air, bahan bakar minyak, dan aliran listrik.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Netanyahu Ancam Hamas Lagi Usai Perang Gaza, Ini Dampaknya!
Israel Langgar Gencatan Senjata: Rafah Ditutup, Bantuan Diblokir, Warga Sipil Jadi Korban Penembakan
Prabowo Bocorkan Isi Percakapan Rahasia dengan Trump Soal Eric Lewat Hot Mic!
Prabowo Batal Kunjungan ke Israel, Disebut Gara-gara Rencana Bocor ke Media