Menanggapi protes tersebut, polisi Turki menerapkan tindakan keamanan ekstensif, termasuk penutupan jalan di sekitar Konsulat Israel.
Direktur Komunikasi Presiden Erdogan, Fahrettin Altun, mengeluarkan seruan untuk menahan diri dan solidaritas di media sosial, dengan menyatakan, "Hari ini, adalah tugas kita untuk menyuarakan rakyat Palestina yang tertindas dan bertindak dalam persatuan dan solidaritas. Sambil bersuara, kami harus menjaga ketenangan dan pengendalian diri kita." Altun menekankan pentingnya ekspresi perbedaan pendapat secara damai dan demokratis, dengan menyatakan, "Reaksi kita harus tetap berada dalam batas demokrasi. Bersama-sama, kita akan menunjukkan kepada dunia bahwa kita membela kebenaran, kaum tertindas, akal sehat, dan perdamaian."
Serangan Israel terhadap Rumah Sakit di Gaza juga memicu protes di kota-kota Turki lainnya. Di ibu kota Ankara, pertemuan terjadi di Taman Seğmenler untuk mengecam serangan Israel terhadap Palestina. Para pengunjuk rasa membaca ayat-ayat Alquran dan meneriakkan slogan-slogan seperti “Salam untuk Hamas, lanjutkan perlawanan,” “Tentara Turki ke Gaza,” dan “Israel Pembunuh, keluar dari Turki.”
Di Bursa, sekelompok demonstran berbaris di jalan-jalan, mengutuk pembantaian rumah sakit di Gaza. Demikian pula, di Lapangan Vilayet di Eskişehir, serangan terhadap Rumah Sakit Baptis El-Ehli juga diprotes. Rabia Square menyaksikan demonstrasi lain di mana warga Turki mengungkapkan kemarahan mereka terhadap tindakan Israel.
Di Erzurum, konvoi kendaraan berparade melintasi kota, dengan peserta mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan “Tuhan Maha Besar.” Pembantaian rumah sakit di Gaza juga memicu protes di berbagai kota Turki lainnya, termasuk Diyarbakır, Antep, Edirne, Malatya, Kayseri, Çorum, Bingöl, Sinop, Bolu, Çanakkale, Uşak, Kilis, İzmir, dan berbagai lokasi di Thrace. []
Artikel Terkait
Tentara Israel Mulai Ditarik dari Gaza, Begini Kondisi Terkini
Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata
Jepang Ultimatum Israel: Hentikan Serangan atau Tokyo Akui Palestina
Hamas Setujui Proposal Damai Trump, Nasib Netanyahu di Ujung Tanduk