POLHUKAM.ID - Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman menganggap unjuk rasa pro-Palestina yang marak di negaranya sebagai pawai kebencian. Dia menilai, terdapat sejumlah besar aktor jahat yang terlibat dalam demonstrasi tersebut karena menyerukan penghapusan Israel.
"Sekarang kita melihat puluhan ribu orang turun ke jalan menyusul pembantaian orang-orang Yahudi --satu-satunya korban jiwa Yahudi terbesar sejak Holocaust, meneriakkan penghapusan Israel dari peta," kata Braverman menyinggung tentang serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu, seperti dikutip Middle East Monitor, Selasa (31/10/2023).
Braverman tidak membedakan antara mayoritas pengunjuk rasa damai dan mereka yang mendukung penghapusan Israel.
"Menurut saya, hanya ada satu cara untuk menggambarkan demonstrasi tersebut: itu adalah demonstrasi kebencian," ujarnya.
Dia pun menyerukan kepolisian Inggris untuk menindak segala bentuk anti-Semitisme.
"Polisi harus mengambil pendekatan tanpa toleransi terhadap anti-Semitisme," kata Braverman.
Puluhan ribu warga Inggris telah beberapa kali menggelar aksi unjuk rasa pro-Palestina selama tiga pekan terakhir. Mereka menyerukan dan mendesak agar agresi Israel ke Jalur Gaza segera diakhiri.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak