polhukam.id - Ajakan untuk memboikot produk es krim Walls yang merupakan anak perusahaan dari Unilever, perusahaan multinasional asal Inggris, ramai diperbincangkan di media sosial.
Hal ini menyusul pernyataan CEO Unilever, Alan Jope, yang menegaskan komitmen perusahaannya untuk terus melakukan bisnis di Israel.
Penolakan terhadap produk Walls ini dilatarbelakangi oleh dukungan Unilever terhadap keberadaan Israel.
Israel dikenal sebagai negara yang telah lama menjajah Palestina dan menghancurkan kehidupan orang-orang Palestina.
Sejak tahun 1948, Israel telah merebut sebagian besar wilayah Palestina.
Akibatnya, negara Palestina terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Israel, Tepi Barat, dan Jalur Gaza.
Keberadaan pendudukan Israel di tanah Palestina telah menimbulkan konflik yang berkepanjangan hingga saat ini.
Konflik ini telah menyebabkan banyak korban jiwa dan kerugian materi.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak