Namun, bukti penggunaan bom fosfor putih pada Perang Gaza telah dilaporkan oleh HRW (Human Right Watch) atau Pemantau Hak Asasi Manusia sejak awal konflik pada 7 Oktober lalu.
“Fosfor putih yang disemburkan melalui udara menyebarkan zat tersebut ke area yang luas, tergantung pada ketinggian semburan, dan hal ini mengekspos lebih banyak warga sipil dan infrastruktur daripada semburan darat yang terlokalisasi,” kata Ahmed Benchemsi, direktur komunikasi HRW Timur Tengah kepada Al Jazeera.
Bulan kemarin, seorang dokter dari RS Al Shifa mengatakan kepada Toronto Star bahwa ia telah melihat pasien dengan luka yang dalam.
Luka tersebut ialah luka bakar tingkat tiga dan empat, jaringan kulit dipenuhi dengan partikel hitam, dan sebagian besar ketebalan kulit serta semua lapisan di bawahnya terbakar hingga ke tulang.
Dokter Ahmed Mokhallalati mengatakan bahwa ini bukan luka bakar akibat fosfor putih, tetapi kombinasi dari semacam gelombang bom pembakar dan komponen lainnya.
Hal ini mendukung klaim bahwa Israel juga menggunakan perang untuk menguji coba senjata-senjata yang belum diketahui.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bicaraberita.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak