Baca Juga: Turki, Malaysia dan OKI Mendukung Gugatan Afrika Selatan Kepada Israel di Mahkamah Internasional
Namun, setelah pembunuhan wakil kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Saleh al-Arouri, di Beirut, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan bahwa “Respon tidak bisa dihindari”.
Nasrallah mengatakan dalam pidatonya di televisi pada hari Jumat, untuk kedua kalinya dalam beberapa hari, bahwa Hizbullah tidak bisa tinggal diam terhadap pelanggaran ini.
Ia juga menekankan bahwa kurangnya respons membuat seluruh Lebanon terekspos.
Baca Juga: Jumlah Pasien Rumah Sakit di Gaza Bertambah Banyak, Tim Dokter Kelelahan
Dia mencontohkan, pejuang Hizbullah telah melakukan sekitar 670 operasi militer di perbatasan Lebanon dengan Israel sejak 8 Oktober, satu hari setelah operasi Banjir Al-Aqsa.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk melakukan “perubahan mendasar” terhadap situasi keamanan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: wowbabel.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak