Kim juga menyatakan kepuasannya atas penempatan senjata dan peralatan jenis baru di pabrik-pabrik tersebut dan memerintahkan mereka untuk lebih meningkatkan kesiapan perang negaranya, lapor KCNA.
Pernyataan Kim muncul setelah dia menyebut hubungan antar-Korea sebagai "dua negara yang saling bermusuhan," dan mengatakan bahwa tidak ada gunanya mengupayakan rekonsiliasi dan unifikasi dengan Korsel dalam pertemuan penting partai pada akhir tahun.
Pyongyang sejak itu meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea, menembakkan ratusan peluru artileri dari pantai baratnya ke zona penyangga maritim di dekat Garis Batas Utara yang merupakan perbatasan maritim de facto di Laut Kuning, antara Jumat dan Minggu.
Pada Senin, militer Korsel mengatakan akan melanjutkan penembakan artileri dan latihan di dekat perbatasan laut dan darat, mencatat bahwa penembakan yang dilakukan Pyongyang baru-baru ini menghapuskan zona di mana tembakan langsung dan latihan skala besar dilarang. (ANT)
Sumber: Yonhap-OANA
Pewarta : Cindy Frishanti Octavia
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: detiksumsel.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak