Dalam video tersebut, Abu Ubaidah menjelaskan bahwa pertempuran Taufan Al Aqsha adalah momen penting dalam sejarah rakyat dan bangsa. Ini adalah seruan yang disuarakan untuk pembebasan semua bangsa dan masyarakat yang terjajah. Memberikan contoh bagaimana tangan bisa bertarung dengan penusuk.
Baca Juga: Hari Guru Sekolah Dasar Dirayakan Hari Ini, Ternyata Sekolah Tertua di Dunia Sekolah Dasar Loh!
"Kami mengingatkan kekuatan dunia yang terlibat dan tidak berdaya yang diatur oleh hukum hutan sebelum tanggal 7 Oktoberfest 2023 melakukan agresi terhadap ekstremitas kami. Kami tidak punya pilihan selain mengaktifkan kekuatan kami untuk menanggapi pembantaian yang berusaha menghancurkan rakyat kami," jelas Abu Ubaidah dalam pidatonya.
Menurut Abu Ubaidah, kejahatan musuh dan pemerintahan telah mencapai titik menuntut penghancuran rakyat, dan penghancuran tempat suci mereka di tepi Barat Yerussalem, wilayah pedalaman dan Gaza.
Operasi Taufan Al Aqsha yang dilaksanankan 7 Oktober merupakan respon terhadap pembantaian rakyat Palestina yang terjadi 100 tahun lalu.
Abu Ubaidah menegaskan bahwa kerugian rakyat Palestina lebih besar.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jember.jatimnetwork.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak