Sebuah insiden besar terjadi di perbatasan Myanmar-India, di mana ratusan tentara Myanmar dikabarkan melarikan diri secara massal untuk menghindari serangan pemberontak bersenjata yang tengah berkecamuk melawan junta militer Myanmar. Kabarnya, hampir 300 tentara meninggalkan negaranya dalam upaya menghindari konfrontasi dengan Tentara Arakan (AA).
Menurut laporan dari AFP yang dirilis pada Jumat (19/1/2023), ketegangan di sekitar wilayah perbatasan Myanmar dengan India memuncak sejak Tentara Arakan melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan Myanmar pada November tahun sebelumnya. Serangan ini mengakhiri gencatan senjata yang telah berlangsung sejak terjadinya kudeta militer pada tahun 2021.
Pekan ini, Tentara Arakan mengklaim berhasil mengambil alih kota besar Paletwa dan menguasai enam pangkalan militer di sepanjang perbatasan dengan negara bagian Mizoram di India. Tempat-tempat ini juga menjadi jalur perlintasan bagi para tentara Myanmar yang berusaha melarikan diri.
Berdasarkan laporan seorang perwira pasukan paramiliter India, Assam Rifles, sekitar 276 tentara Myanmar tiba di desa Bondukbangsora pada Rabu (17/1). Para tentara ini membawa senjata dan amunisi serta mendapatkan tempat penampungan dari pasukan India. Perwira tersebut menyatakan bahwa para tentara yang tiba telah diberikan semua dukungan yang mereka butuhkan.
Baca Juga: Pakistan dan Iran Sepakat Meredakan Ketegangan Pasca Serangan Udara di Perbatasan
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak