Dilaporkan juga bahwa pasukan India tengah mengumpulkan data biometrik dari tentara Myanmar yang melarikan diri dan telah mengajukan permohonan persetujuan kepada Kementerian Pertahanan di New Delhi untuk memulangkan mereka ke Myanmar.
Sementara itu, ratusan tentara Myanmar lainnya, menurut laporan media lokal, juga diyakini telah melarikan diri ke India sejak gencatan senjata berakhir pada November tahun lalu. Dua pesawat militer Myanmar bahkan tiba di Aizawl, ibu kota negara bagian Mizoram, guna mengumpulkan dan memulangkan tentara yang mundur dari konflik tersebut.
Pada Oktober tahun lalu, aliansi Tentara Arakan dan dua kelompok bersenjata etnis minoritas melancarkan serangan gabungan di seluruh negara bagian Shan, Myanmar bagian utara. Mereka merebut kota-kota strategis dan menguasai pusat perdagangan terpenting di perbatasan dengan China. Aliansi ini baru mengumumkan gencatan senjata pekan lalu di negara bagian Shan setelah konflik berbulan-bulan, yang menjadi ancaman besar bagi junta militer Myanmar sejak merebut kekuasaan dari pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi.
Namun, perlu diingat bahwa kesepakatan gencatan senjata tidak berlaku di wilayah dekat perbatasan India. Di sana, pertempuran antara junta militer dan kelompok bersenjata masih terus berlangsung, menciptakan ketegangan yang belum mereda.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kilas.co
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak