Walikota Quito, Pabel Muñoz, memberikan informasi tambahan bahwa orang-orang yang diselamatkan tidak menunjukkan tanda-tanda hipotermia atau cedera. Kondisi kesehatan mereka tetap stabil, dan setelah penyelamatan, mereka dipindahkan ke tempat yang aman untuk menerima evaluasi medis lebih lanjut.
Muñoz juga mengumumkan penghentian sementara operasi Kereta Gantung Quito hingga investigasi teknis dilakukan. Pihak berwenang akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab kegagalan teknis tersebut dan memastikan keselamatan pengguna di masa depan.
Foto-foto yang dirilis oleh otoritas Quito memperlihatkan petugas darurat yang sibuk di lokasi kejadian, dengan walikota ikut hadir saat upaya penyelamatan berlangsung hingga malam hari. Kegigihan tim penyelamat tercermin dalam kegelapan, menciptakan suasana yang mendebarkan di area penyelamatan.
Kereta Gantung Quito, yang juga dikenal sebagai Telefériqo, menempuh ketinggian lebih dari 3.947 meter di atas permukaan laut, menjadikannya salah satu kereta gantung tertinggi di Amerika Selatan, seperti yang disebutkan dalam situs resminya. Perjalanan melintasi jarak lebih dari 2.500 meter selama 18 menit menawarkan pengguna pemandangan indah kota Quito dan pegunungan sekitarnya.
Kejadian ini menegaskan pentingnya keamanan dan regulasi ketat dalam operasi kereta gantung yang melibatkan keselamatan dan kenyamanan para penumpang. Pemerintah dan otoritas terus bekerja keras untuk memastikan insiden serupa tidak terulang di masa depan, sambil tetap memberikan layanan transportasi yang andal bagi masyarakat.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hariankami.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak