Baca Juga: Ayo Banyak Makan Buah Kiwi. Ternyata Banyak Lo Manfaatnya
Pejabat keamanan mengatakan bahwa penyelidikan saat ini dimulai pada Agustus 2022, ketika para pejabat menandatangani kontrak untuk peluru artileri senilai 1,5 miliar hryvnia (€36,45 juta) dengan perusahaan senjata Lviv Arsenal.
Setelah menerima pembayaran, karyawan perusahaan seharusnya mentransfer dana tersebut ke bisnis yang terdaftar di luar negeri, yang kemudian akan mengirimkan amunisi ke Ukraina.
Namun, barang tersebut tidak pernah terkirim dan uangnya malah dikirim ke berbagai rekening di Ukraina dan Balkan, kata penyelidik. Jaksa Agung Ukraina mengatakan dana tersebut telah disita dan akan dikembalikan ke anggaran pertahanan negara.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: beritasenator.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak