Di waktu yang berbeda dan telah dirilis sebelum Houthi mengklaim serangan tersebut, dari Pusat Komando AS atau CENTCOM telah menyebutkan bahwa kapal perang USS Gravely, telah menembak jatuh sebuah rudal dari Houthi pada Selasa (30/1/2024) waktu setempat.
Serangan rudal dari Houthi tersebut menjadi sebuah serangan terbaru dari serangkaian serangan yang serupa di Laut Merah dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Juga: Kembali Pecah, Perang Saudara di Myanmar Kian Memanas Hingga Menyeret Biksu Lawan Militer
"Militan Houthi yang didukung Iran menembakkan satu rudal jelajah anti-kapal dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi ke arah Laut Merah," sebut CENTCOM dalam pernyataannya.
"Rudal itu ditembak jatuh oleh USS Gravely. Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan," tambahnya.
Sebagai informasi, Kelompok Houthi sendiri merupakan kelompok bagian dari "Poros Perlawanan" sebuah kelompok loyalis Iran yang anti-Barat dan anti-Israel tersebut telah memicu gangguan terhadap pelayaran di Laut Merah selama beberapa bulan terakhir ini.
Dalam beberapa serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah tersebut telah memicu respons AS hingga Inggris, yang beberapa waktu lalu melancarkan serangan udara terhadap target-target Houthi di wilayah Yaman. Serangan Washington dan London tersebut bertujuan untuk melemahkan kemampuan Houthi melancarkan serangan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pilihanindonesia.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak