Namun setelah seminggu meninggalkan kediamannya, Nabila kembali bersama dengan saudara laki-laki Bhar, Jibreel. Ketika memasuki rumah, betapa terkejutnya mereka melihat kondisi Bhar yang sudah tidak bernyawa dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Tubuh Bhar tergeletak di lantai dengan darah di sekelilingnya, dan tourniquet (pengikat) di lengannya. Alat itu kemungkinan digunakan IDF untuk menghentikan pendarahan hebat di lengan atasnya.
Bukan hanya itu saja, pada bagian kain kasa yang digunakan untuk membalut luka, terdapat darah yang menggumpal setelah dipasangi tourniquet.
"Mereka berusaha menghentikan pendarahan. Kemudian mereka meninggalkannya tanpa jahitan atau perawatan. Hanya tindakan dasar pertolongan pertama ini. Tentu saja, seperti yang Anda lihat, Muhammad telah meninggal selama beberapa waktu karena dia ditinggalkan," ujar Jibreel.
"Kami pikir dia tidak ada di rumah. Namun ternyata selama ini dia mengalami pendarahan dan ditinggal sendirian di rumah. Tentu saja, tentara meninggalkannya," tambahnya.
Tubuh Bhar dimakamkan tak lama setelah keluarga menemukannya. Bhar dimakamkan di gang antar rumah lantaran terlalu berbahaya membawa jenazah ke kamar mayat atau kuburan karena tidak ada pemeriksaan mayat dan tidak ada surat kematian.
Keluarga Bhar pun menuntut penyelidikan atas tindakan IDF yang melepaskan anjing untuk menyerang Bhar.
"Adegan ini tidak akan pernah saya lupakan. Saya terus-menerus melihat anjing itu mencabik-cabik dia dan tangannya, dan darah mengucur dari tangannya," kata Nabila.
"Itu selalu ada di depan mata saya, tidak pernah meninggalkan saya sedetik pun. Kami tidak bisa menyelamatkannya, baik dari mereka maupun dari anjingnya," pungkasnya.
Bukan serangan anjing Israel pertama
Mohamed Bhar bukanlah orang Palestina pertama yang diserang tanpa ampun oleh anjing-anjing tentara Israel.
Mei lalu, seekor anjing Israel secara brutal menyerang seorang wanita Palestina berusia 70 tahun selama operasi militer di Jabalia di Jalur Gaza utara.
Bulan lalu, Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med yang berbasis di Jenewa mengatakan bahwa tentara Israel secara sistematis menggunakan anjing selama penggerebekan di rumah-rumah warga Palestina.
Sumber: era
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak