Pasukan Ukraina telah berhasil merebut kembali beberapa wilayah dari pasukan Rusia, menurut laporan CNBC, Rabu (8/6/2022).
Namun, Rusia masih memegang mayoritas Luhansk, karena mendorong tujuannya untuk mengendalikan seluruh wilayah Donbas timur.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken menuduh Rusia mengekspor kelaparan ke luar Ukraina, menunjuk pada blokadenya terhadap pelabuhan-pelabuhan negara itu dan ekspor biji-bijian yang vital.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mencela 'kota mati' negaranya selama kunjungan kejutan yang berisiko ke garis depan timur, dan Inggris telah setuju untuk mengirim senjata jarak jauh ke Ukraina.
PBB telah mengkonfirmasi 4.253 kematian warga sipil dan 5.141 luka-luka di Ukraina sejak Rusia menginvasi bekas tetangga Sovietnya pada 24 Februari.
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengatakan jumlah korban tewas di Ukraina kemungkinan lebih tinggi, karena konflik bersenjata dapat menunda laporan kematian.
Organisasi internasional itu mengatakan sebagian besar korban sipil yang tercatat disebabkan oleh penggunaan senjata peledak dengan area dampak yang luas, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncuran roket ganda, serta rudal dan serangan udara.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Sosok Sahar Emami, Dijuluki Singa Betina Iran Sebab Keberaniannya
Teheran Dibombardir Setelah Trump Peringatkan Warga Iran untuk Mengungsi
Israel Serang Stasiun TV Iran, Siaran Langsung Terganggu Akibat Ledakan
Iran Gantung Mata-Mata Israel yang Kirim Data Rahasia ke Mossad