Sementara itu, perencanaan teknis terus berlangsung. Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, untuk membicarakan rencana koridor ekspor gandum dan biji-bijian.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, ekspor pasokan penting seperti biji-bijian dan gandum di seluruh dunia telah terpukul keras. Terutama karena fakta bahwa Rusia dan Ukraina memproduksi dan mengekspor sekitar 30 persen dari pasokan gandum dunia.
Kelangkaan pasokan gandum membayangi krisis pangan global. Kelangkaan ini diperkirakan akan terlihat di seluruh dunia pada akhir tahun ini. Upaya Turki memfasilitasi koridor pengiriman yang aman dari Rusia dan Ukraina, dapat menghidupkan kembali ekspor komoditas penting tersebut.
"Jika pelabuhan Laut Hitam tetap diblokir dan dikepung oleh Rusia, maka Ukraina hanya akan dapat mengekspor maksimal 2 juta ton biji-bijian per bulan," kata Wakil Menteri Kebijakan Agraria dan Pangan Ukraina, Taras Vysotskyi.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak