Israel Kalap, Serang Sekaligus Palestina, Yaman, Lebanon, dan Suriah

- Selasa, 06 Mei 2025 | 13:40 WIB
Israel Kalap, Serang Sekaligus Palestina, Yaman, Lebanon, dan Suriah


POLHUKAM.ID -
Serangan Israel semakin membabi-buta menimbulkan kehancuran di berbagai wilayah di Timur Tengah. Sepanjang Senin hingga Selasa, serangan serentak mereka lancarkan ke Palestina, Yaman, Lebanon, dan Suriah.

Di Lebanon, Angkatan Udara Israel melancarkan serangkaian serangan udara pada Senin malam menargetkan Dataran Tinggi Shaara di pegunungan timur Lebanon. Menurut Almayadeen, Serangan juga meluas hingga melintasi perbatasan, ketika pesawat Israel mengebom pinggiran kota Serghaya di Suriah, yang terletak di seberang pegunungan timur Lebanon.

Kantor Berita Nasional melaporkan, jet tempur Israel terlihat terbang terus menerus di ketinggian rendah di atas Lembah Bekaa. Di selatan, serangan udara Israel menargetkan kota Tayr Harfa, menghantam empat bangunan prefabrikasi. Serangan udara tambahan juga melanda kota Srifa.

Serangan-serangan ini merupakan bagian dari pelanggaran Israel terhadap perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon dan mengikuti pola agresi berulang-ulang baik di wilayah sipil maupun perbatasan.

Beberapa hari sebelumnya, seorang warga Lebanon menjadi syuhada dan dua warga negara Suriah terluka dalam serangan udara Israel sebelumnya yang menargetkan sebuah truk pickup yang melakukan perjalanan antara kota Meiss El Jabal dan Blida di Lebanon selatan.

Militer Israel juga mengatakan pasukannya telah menemukan “markas pusat” bekas rezim Suriah Bashar al-Assad di Gunung Hermon di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Suriah dekat perbatasan dengan Lebanon.

“Pasukan tersebut menemukan infrastruktur militer rezim lama, bunker dan sejumlah senjata, termasuk meriam, peluncur, mortir, roket, bahan peledak dan ranjau,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Semua sumber daya dihancurkan atau disita oleh pasukan.”

Militer Israel, yang terus menduduki sebagian wilayah Suriah, termasuk Dataran Tinggi Golan, terus melancarkan serangan di seluruh negeri meskipun mendapat kecaman dari dunia internasional.

Sementara, puluhan warga Palestina menjadi syuhada sepanjang Senin dalam pembantaian baru di Jalur Gaza. Serangan intensif Israel ini seiring terungkapnya rencana mereka menguasai Gaza sepenuhnya.

Serangan ke Gaza dan Tepi Barat...


Sumber-sumber medis mengatakan kepada Aljazirah bahwa 54 warga Palestina telah syahid dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak fajar hari Senin, termasuk 18 orang syahid dalam pemboman yang menargetkan daerah Al-Karama di barat laut Kota Gaza.

Sedangkan pada Selasa pagi, Israel menyerang sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah. Korban jiwa akibat serangan terhadap rumah keluarga Hamdan itu sedikitnta dua orang, dan beberapa orang luka-luka. Serangan juga dilaporkan media lokal pada dini hari tadi di beberapa wilayah Gaza.

Diantaranya, serangan artileri dan jet tempur Israel menghantam bagian timur Kota Gaza. Pasukan darat Israel juga dilaporkan menghancurkan bangunan di timur Kota Gaza pagi ini. Tembakan artileri dan senapan mesin berat dari kendaraan lapis baja Israel dilaporkan terjadi di kota Abasan al-Kabira, sebelah timur Khan Younis di selatan Jalur Gaza. 

Setidaknya satu anak syahid dan lainnya terluka ketika tenda penampungan bagi pengungsi paksa menjadi sasaran pesawat Israel di daerah al-Mawasi, sebelah barat Khan Younis.

Warga Palestina melemparkan batu ke kendaraan militer Israel saat bentrokan usai serangan tentara Israel di kota Nablus, Tepi Barat, 4 Mei 2025. - (EPA-EFE/ALAA BADARNEH)
Helikopter serang Israel menembaki sebuah apartemen perumahan di daerah Hawuz, sebelah barat Khan Younis, menyebabkan kerusakan parah dan kebakaran besar.

Serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki juga berlanjut sepanjang malam hingga Selasa pagi, dengan penggerebekan dilaporkan terjadi di beberapa kota besar dan kecil. Aljazirah melaporkan seorang pria Palestina diculik dari rumahnya dalam penggerebekan di selatan kota Tulkarem.

Pasukan Israel juga menyerbu daerah Masaken di timur Nablus dan di kota Salfit, di utara Tepi Barat. Tentara Israel menyerbu daerah al-Shu’aba di Hebron, dan daerah Khallet al-Eis di kota Ash-Shuyukh, sebelah utara Hebron.

Pasukan juga melakukan penggerebekan dan penggeledahan di wilayah Balata al-Balad di timur Nablus. Outlet media Channel 14 Israel melaporkan bahwa militer Israel bekerja sepanjang malam “untuk menghancurkan” bangunan di kamp pengungsi Tulkarem dan Nur Shams.

Serangan di Yaman...


Di Yaman, Israel melancarkan serangan udara sejak Senin malam berkoordinasi dengan Amerika Serikat. Mereka mengeklaim hal itu sebagai respons terhadap serangan rudal di Bandara Ben Gurion pada Ahad.

Militer Israel mengumumkan bahwa mereka mengebom sasaran Houthi di Hodeidah, Yaman barat, dan menambahkan bahwa serangan itu menargetkan pelabuhan Hodeidah dan pabrik beton di timur kota.

Tentara penjajah Israel mengklaim bahwa pelabuhan Hodeidah digunakan untuk menyelundupkan senjata dan peralatan militer Iran ke Houthi, dan mengatakan bahwa kelompok Ansar Allah “beroperasi dengan pendanaan dan bimbingan Iran untuk mengganggu stabilitas dan mengancam navigasi internasional,” seperti yang dikatakannya.

Media yang berafiliasi dengan Ansar Allah membenarkan bahwa "agresi Amerika-Israel menargetkan distrik Bajil di Hodeidah, Yaman barat," dan bahwa pelabuhan Hodeidah juga menjadi sasaran enam serangan udara.

“Agresi tersebut menargetkan sebuah pabrik semen di distrik Bajil di Hodeidah, Yaman barat.” Media itu mencatat bahwa 21 orang terluka dalam penggerebekan di pabrik tersebut.

Channel 12 Israel mengungkapkan bahwa jet tempur Israel menyerbu Yaman, mengutip para pejabat yang mengatakan 30 jet tempur Israel berpartisipasi dalam serangan tersebut, tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut.

Sumber keamanan Israel mengatakan kepada Channel 12 Israel bahwa 48 bom dijatuhkan di lebih dari 10 sasaran selama serangan di Yaman, dan menambahkan bahwa pelabuhan Hodeidah mengalami pukulan hebat, menurut sumber tersebut.

Yossi Mekelberg dari Chatham House mengatakan bahwa ketika Israel meningkatkan serangan militer terhadap lawan-lawannya di seluruh Timur Tengah, isu inti yang menjadi inti situasi ini adalah konflik Palestina-Israel.

“Masalahnya adalah lingkaran setan ini dapat meningkat dengan sangat cepat menjadi perang besar-besaran tanpa pemenang,” katanya kepada Aljazirah. “Alih-alih mengurangi skala dan mencapai gencatan senjata, hal ini justru akan memperburuk situasi di Gaza, dan mungkin setelah kunjungan Presiden Trump ke wilayah tersebut, mereka akan menggunakan lebih banyak kekuatan.”

Pertanyaan bagi Israel adalah apa strateginya untuk berperang di semua lini, kata Mikelberg, seraya mencatat bahwa Israel berencana untuk mengambil kendali penuh atas wilayah tersebut. Ia menyatakan sejauh ini belum ada negara Arab yang mampu menghentikan kebrutalan Israel. "Hal ini tidak hanya meresahkan rakyat Palestina, tapi juga meresahkan kawasan ini. Dan saat ini, Anda tidak melihat ada kekuatan di kawasan yang bisa menghentikannya."

Sumber: republika

Komentar