Dia juga menemui keluarga para korban.
Ramesh adalah seorang pengusaha yang lahir di India tetapi sudah tinggal di Kerajaan Bersatu (UK) sejak tahun 2003.
Dia diketahui memiliki seorang istri dan seorang putra berusia empat tahun.
Kakak Ramesh, Ajay, juga berada di dalam pesawat malang itu.
"Ketika dia [Vishwashkumar] menelepon kami, dia justru lebih mengkhawatirkan [Ajay]," ujar kakak mereka yang lain, Nayan Kumar Ramesh, kepada BBC News di Leicester pada Kamis (12/06).
Informasi tentang satu-satunya penumpang yang selamat dari kecelakaan Air India dengan cepat menjadi berita utama internasional.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan Ramesh berjalan menuju ambulans dengan kepulan asap membubung di belakangnya.
Dia terekam sedang berjalan tertatih-tatih menuju ambulans, dengan asap dari pesawat yang jatuh mengepul di latar belakang.
"30 detik setelah lepas landas, terdengar suara keras... semuanya terjadi begitu cepat," ujar Vishwashkumar, menceritakan pengalamannya kepada media lokal dari rumah sakit.
'Kemacetan Ahmedabad menyelamatkan hidup saya'
Pada Kamis (12/06) sore, Bhumi Chauhan, 30 tahun, awalnya kecewa karena ketinggalan pesawat. Namun, tak lama kemudian, ia sangat bersyukur.
Pesawat yang ia lewatkan adalah pesawat Air India tujuan London dengan 242 orang penumpang dan awak pesawat, yang jatuh tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad, Gujarat, India barat.
Chauhan melakukan perjalanan darat dari kota asalnya Ankleshwar di Gujarat untuk mengejar penerbangan tersebut.
"Kami tiba di Ahmedabad tepat waktu, tapi karena lalu lintas kota, saya tiba di bandara terlambat lima menit. Saya tidak diizinkan masuk bandara," kata Chauhan kepada BBC Gujarati.
"Awalnya, saya kesal karena kehilangan uang tiket dan mungkin pekerjaan saya. Tapi sekarang, saya bersyukur... uang saya mungkin hilang, tapi hidup saya terselamatkan."
Baru setelah ia meninggalkan bandara dan beristirahat sejenak untuk minum teh dalam perjalanan pulang, ia menyadari bahwa pesawat itu mengalami kecelakaan.
"Kami mampir untuk minum teh dan berbicara dengan agen perjalanan kami tentang cara mendapatkan pengembalian dana," kata Bhumi.
"Saat itulah kami menerima telepon dari Ankleshwar yang mengatakan pesawat yang seharusnya saya tumpangi telah jatuh," ujarnya, suaranya tercekat karena kaget.
"Kami segera pergi ke kuil dan bersyukur kepada Tuhan... kemacetan Ahmedabad menyelamatkan hidup saya."
Bagaimana kronologi kejadian?
Menurut data Flightradar24, runutan waktunya sebagai berikut:
- 13:30 waktu setempat (14:00 WIB): Pesawat tercatat masih di darat (0 knot)
- 13:34 waktu setempat: Masih di darat, kecepatan meningkat hingga10 knot (18,5 km/jam)
- 13:38 waktu setempat: Menanjak ke ketinggian 190 meter dan 174 knot. Sinyal kemudian hilang.
Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner itu memberikan panggilan mayday ke menara pengatur lalu lintas udara setelah lepas landas, tetapi kemudian tidak memberikan respons.
Sinyal terakhir dari pesawat diterima pada pukul pukul 15:08 WIB, hanya beberapa detik setelah lepas landas.
Kondisi cuaca stabil dan cerah ketika pesawat jatuh, kata pakar keselamatan penerbangan Marco Chan.
Angin permukaan ringan dan jarak pandang enam kilometer, menurut prakiraan cuaca penerbangan.
Chan menambahkan "tidak ada awan atau fenomena cuaca signifikan yang dilaporkan, tanpa indikasi geseran angin, badai, atau kondisi buruk lainnya yang mungkin berkontribusi terhadap insiden tersebut".
Sumber: BBC
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak