Jakarta, kata dia, telah menorehkan capaian-capaian di tingkat dunia. Tidak hanya sekadar capaian prestasi di tingkat nasional. Karenanya, Jakarta sejatinya telah sejajar dengan kota dunia lainnya sekalipun tak lagi menjadi ibu kota negara.
Pernyataan itu dia sampaikan usai menghadiri acara halalbihalal warga NU yang dihadiri Airin Rachmi Diany di kantor PCNU Jakarta Utara, Minggu (15/5/2022).
"Semua pandangan (soal masa depan Jakarta) ini kita kumpulkan untuk bagaimana kita merumuskan visi Jakarta ke depan. Artinya, kita bicara (masa depan) Jakarta ini tidak dari nol. Jakarta ini sudah ada achievement. Sudah ada pencapaian yang levelnya tidak hanya nasional. Apresiasi, penghargaan yang diterima Jakarta juga sudah level global sebagai kota yang sejajar dengan kota-kota di dunia," katanya.
Belakangan, muncul kekhawatiran akan adanya perubahan struktur politik di Jakarta setelah tak lagi menjadi IKN. Misalnya Wali Kota Jakarta akan dipilih langsung atau pembentukan DPRD Kota se Jakarta. Mantan Kadishub DKI itu menjelaskan, terkait itu, Pemprov DKI merujuk pada pendekatan historis.
"Tentu kita bicara pendekatan historis. Bahwa Jakarta ini memang bentuknya adalah kota, kotapraja sejak dulu. Sama kalau kita bicara liniernya, Tokyo. Tokyo tetap bentuknya Kota. Itu analisisi historis. Tapi ada juga analisa terhadap fungsi, terhadap peran," ujarnya.
Artikel Terkait
Geger, Iptu Rudiana Akui Vina Cirebon dan Eky Tewas Kecelakaan?
Pelaku Penyerangan Rombongan Kiai NU yang Bikin Banser Babak Belur Diburu Polisi
Ojol yang Ngaku Dijebak Polisi untuk Antar Sabu Mendadak Klarifikasi dan Minta Maaf
Polisi Tangkap Mantan Audrey Davis, Pemeran Pria di Kasus Video Syur, Sakit Hati Diputusin