Dalam diskusi program JSA, pakar kebijakan publik, Achmad Nur Hidayat, merasa ada sebuah ironi dari Jakarta yang hampir berumur 5 abad ini. Yaitu akan dipindahkannya ibukota negara di saat infrastruktur Jakarta semakin membaik.
"Bukankah ini suatu hal yang amat disayangkan dimana Jakarta ini sudah lengkap infrastruktur nya sebagai ibukota negara. Karena sudah dibangun sejak zaman pemerintahan Belanda sampai pemerintah saat ini akan tapi tiba-tiba ibukota negara akan dipindah ke Penajam Kalimantan Utara yang betul betul belum ada sama sekali infrastruktur nya," kata Achmad dalam keterangan yang diterima.
Dipindahkannya ibukota juga berpotensi menghilangkan catatan sejarah bamgsa yang terjadi di Jakarta. Salah satunya momen diproklamirkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
"Dan itu adalah simbol penting Jakarta sebagai ibukota negara tentunya yang tidak bisa digantikan daerah daerah lain di Indonesia," lanjutnya.
Kepemimpinan Anies Baswedan pun disoroti oleh Achmad. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan eks menteri pendidikan itu disebut selalu munculkan pro dan kontra.
Artikel Terkait
Geger, Iptu Rudiana Akui Vina Cirebon dan Eky Tewas Kecelakaan?
Pelaku Penyerangan Rombongan Kiai NU yang Bikin Banser Babak Belur Diburu Polisi
Ojol yang Ngaku Dijebak Polisi untuk Antar Sabu Mendadak Klarifikasi dan Minta Maaf
Polisi Tangkap Mantan Audrey Davis, Pemeran Pria di Kasus Video Syur, Sakit Hati Diputusin