Menurut dia, serangan politik itu merupakan bentuk kekhawatiran sebagian kalangan yang berbeda sikap politik dengan Anies. Apalagi, Anies sudah diisukan bakal menjadi calon presiden pada Pilpres 2024 dengan elektabilitas yang tak pernah turun dari 3 besar.
"Ini yang nampaknya menimbulkan kekhawatiran luar biasa bagi pihak yang mungkin tidak sejalan dengan Anies sehingga yang disampaikan hanyalah isu-isu jadi semacam black campaign tujuannya merusak citra Anies," katanya, Minggu (22/5/2022).
Meski begitu, menurut dia, resiko itu tak bisa dihindari. Sebagai pemimpin politik di Jakarta, Anies bakal menghadapi tekanan politik. Apalagi isu Anies Capres semakin menguatkan serangan terhadap mantan Mendikbud itu.
Bagi dia, propaganda yang menyebut Anies tak berbuat apa-apa untuk Jakarta terbukti berbanding terbalik dengan hasil survei. Anies, kata dia, justru moncer di masyarakat.
Artikel Terkait
Geger, Iptu Rudiana Akui Vina Cirebon dan Eky Tewas Kecelakaan?
Pelaku Penyerangan Rombongan Kiai NU yang Bikin Banser Babak Belur Diburu Polisi
Ojol yang Ngaku Dijebak Polisi untuk Antar Sabu Mendadak Klarifikasi dan Minta Maaf
Polisi Tangkap Mantan Audrey Davis, Pemeran Pria di Kasus Video Syur, Sakit Hati Diputusin