Saksi dari JPU Kejati Sumsel Ringankan Terdakwa Kasus Akusisi PT SBS

- Selasa, 16 Januari 2024 | 15:31 WIB
Saksi dari JPU Kejati Sumsel Ringankan Terdakwa Kasus Akusisi PT SBS

polhukam.id – Sidang pembuktian perkara korupsi akuisisi saham PT Satria Bahana Sarana (SBS) oleh PT Bukit Asam TBK (PT BA), melalui anak perusahaan PT Bukit Multi Investama (BMI). Sidang digelar di Pengadilan Negeri Tipikor Kelas IA Palembang, Senin 15 Januari 2024.

Kali ini, tiga orang saksi dihadirkan kembali oleh jaksa penuntut umum Kejati Sumsel di hadapan lima majelis hakim Tipikor Palembang yang diketuai Pitriadi justru menguntungkan lima terdakwa. Tiga orang saksi yang dihadirkan merupakan tim akusisi saham PT SBS oleh PT BA melalui anak perusahaan PT BMI pada tahun 2015.

Dari tiga saksi yang dihadirkan, salah satunya saksi bernama Zulfikar yang merupakan tim akusisi. Dia dicecar pertanyaan adanya ekuitas minus Rp160 miliar pada saat akuisisi saham PT SBS.

Baca Juga: Presiden, Aparat Hukum, KPU dan Bawaslu Harus Netral: Pemilu Curang, Rakyat Marah, Indonesia Bisa Dilanda Kerusuhan

Dijelaskan di hadapan majelis hakim, bahwa berdasarkan kajiannya saat itu adalah suatu kewajaran, dan tidak berdampak langsung kepada PT BA sebagai perusahaan BUMN. Disebutkannya juga, dinilai dari sisi operasional sehingga dia menilai tidak ada nilai kerugian negara.

"Karena uangnya tidak hilang, karena untuk operasional PT BA justru memperoleh benefit pada tahun-tahun berikutnya," terang saksi Zulfikar.

Keterangan saksi Zulfikar tersebut dipertegas pula oleh tim kuasa hukum dari terdakwa yaitu Gunadi Wibakso dan Ridho Junaidi. Gunadi menerangkan bahwasanya minusnya ekuitas pada awal akuisisi PT SBS di tahun 2015 merupakan hal yang wajar.

Baca Juga: Airlangga: 2024 Tanda Alam Kemenangan Golkar dan Prabowo-Gibran

Halaman:

Komentar

Terpopuler