"Formula E itu kan gawean Pemda DKI Jakarta, sedangkan Asian Games 2018 itu jelas gawean nasional. Kalau pemerintah pusat memberikan dukungan terhadap Formula E bisa menimbulkan kecemburuan daerah lain yang juga menggelar event internasional seperti Tour de Singkarak, Borobudur 10 K dan Tour de Flores. Jadi, tidak semua event olahraga di daerah menjadi tanggung jawab pusat apalagi dana pemerintah pusat untuk olahraga itu sangat terbatas," ungkapnya.
"Nggak perlu dikaitkan Formula E dengan pelaksanaan Asian Games 2018 yang sudah jelas penggunaan anggaran secara transparan dan telah diaudit BPK RI," tambahnya.
Selain menjelaskan masalah Asian Games 2018, Gatot juga mengungkapkan, tentang masalah kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Grand Prix karena tidak memenuhi persyaratan dan belum adanya dukungan pemerintah. Begitu juga dengan Motto GP di Mandalika yang programnya telah direncanakan dengan matang mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana ajang internasional Formula E Jakarta Ahmad Sahroni mengatakan, Formula E merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, tetapi berskala dunia.
"Ini perhelatan dunia yang diselenggarakan oleh negara dan menggunakan dana negara walaupun bagian dari daerah, kan itu tetap saja bagian dari negara," ucapnya dikutip dari Channel YouTUbe Macan Idealis, Jumat (3/6/2022).
Sahroni melanjutkan bahwa sebenarnya event ini sangat penting untuk branding, baik kepentingan pemerintah pusat dan daerah.
"Pertanggungjawaban anggaran itu kan juga ke pusat. Nah, daerah dalam pengalokasian program-programnya adalah daerah di masing-masing wilayah," tambahnya.
Akan tetapi, helatan dunia yang diadakan oleh Pemda kali ini sangat minim kehadiran pemerintah pusat. "Kebetulan Formula E ini adalah perangkat dari kegiatan motor sport dunia, kan seyogyanya bukan lagi daerah, tapi pemerintah pusat, yaitu negara dalam menyikapi. Event ini adalah event-nya dunia," ucapnya.
Ia menyebut ketika ada yang mempertanyakan bahwa Formula E menggunakan uang rakyat, lalu ia membandingkan dengan helatan internasional lain seperti Asian Games dan MotoGP serta WSBK menggunakan uang yang sama yaitu uang negara.
"Kalau bilang ini duit rakyat terpakai, di mana-mana juga Asian Games emang duit mana yang nggak pakai? Mandalika (MotoGP, red), duit mana yang nggak dipakai? World Superbike (WSBK) duit apa yang tidak dipakai? Duit itu bagian dari republik ini," tandasnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Geger, Iptu Rudiana Akui Vina Cirebon dan Eky Tewas Kecelakaan?
Pelaku Penyerangan Rombongan Kiai NU yang Bikin Banser Babak Belur Diburu Polisi
Ojol yang Ngaku Dijebak Polisi untuk Antar Sabu Mendadak Klarifikasi dan Minta Maaf
Polisi Tangkap Mantan Audrey Davis, Pemeran Pria di Kasus Video Syur, Sakit Hati Diputusin