"Nah, waktu Jenderal Wiranto bilang begitu, Jenderal Roesmanhadi mengatakan, 'Kamu harus bertanggung jawab ya'. Tapi nadanya tidak keras, tidak kasar seperti Jenderal Wiranto," ucap Ita Fatia Nadia.
Ita Fatia Nadia sontak membeku. Ia syok dengan ucapan para petinggi yang bicara di hadapannya.
"Saya waktu itu freezing. Saya itu kaget, apa yang harus saya lakukan?" katanya.
Meski sempat membeku, tapi Ita Fatia Nadia tegas bilang, "saya tidak berbohong! Saya bertanggung jawab dan saya bisa menunjukkan. Itu saya nunjuk Wiranto."
Dalam kondisi tersebut, Profesor Saparinah Sadli menjemput Ita Fatia Nadia.
"Saya dipegang, dituntun dan dibawa masuk," beber Ita.
Ita Fatia Nadia sempat mendapat teror. Anaknya diancam akan diculik.
Di tahun peristiwa itu terjadi, ia yang mendampingi korban, Fransisca mendapat teror.
"Teror yang pertama adalah saat saya mengurus Fransisca dan dua anak di Pondok Bambu. Saya mendapatkan surat kalau anak saya akan diculik," terang Ita Fatia.
Ancaman itu bukan hanya menghampiri Ita. Tetapi juga guru dari anaknya.
Keluarga Ita Fatia Nadia tahu soal ancaman ini. Orang tua Ita yang saat itu ada di Yogyakarta, datang menemui dirinya.
"Orang tua saya dari Jogja datang dan membawa anak-anak. Ibu saya bilang, kamu tetap bekerja, anak-anak bersama kami," ungkap Ita Fatia Nadia.
👇👇
[FULL VIDEO]
TAGS
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur