Ia juga meminta Roy menghentikan polemik ini demi kedamaian Roy dan keluarganya.
Dalam artikel Sri Raja, disebutkan bahwa berdasarkan pengakuan rekan-rekan di Pasar Pramuka, Paiman pernah memiliki kios percetakan di sana sekitar tahun 2011-2014.
Lokasi ini disebut dalam tuduhan sebagai tempat percetakan ijazah Jokowi yang diduga palsu, khususnya ketika Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012 dan Presiden pada 2014.
Isu tentang ijazah palsu Jokowi yang dicetak di Pasar Pramuka pertama kali diungkap oleh aktivis PDIP, Bitor Suryadi.
Bitor mengaku mendapat informasi dari kader PDIP bahwa percetakan ijazah tersebut dilakukan oleh seseorang bernama Widodo, yang disebut sebagai bagian dari "Tim Solo."
Namun sayangnya, lokasi percetakan di Pasar Pramuka kini telah terbakar, sehingga menyulitkan proses pelacakan bukti fisik.
Paiman Raharjo dikenal sebagai sosok yang memulai karier dari bawah.
Ia pernah bekerja sebagai tukang sapu dan tukang kebun di Yayasan Gembala Baik, Jakarta Timur.
Dengan perjuangan keras, ia berhasil melanjutkan pendidikan ke STM, kuliah S1 di Universitas Prof. Dr. Moestopo, kemudian melanjutkan S2 dan S3 hingga meraih gelar profesor.
Selain berkarier sebagai akademisi, Paiman juga dikenal memiliki bisnis percetakan, fotokopi, dan properti.
Ia sempat menjabat sebagai Komisaris di BUMN seperti PT Pertamina Hulu Energi dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
Hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari Paiman Raharjo terkait dugaan kepemilikan percetakan yang diduga mencetak ijazah Jokowi dan dugaan intimidasi kepada Roy Suryo.
Sumber: PorosJakarta
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur