Polemik mengenai keaslian ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat di ruang publik setelah sejumlah pihak kembali menggulirkan isu lawas tersebut. Namun kali ini, tanggapan keras datang dari tokoh intelektual nasional dan mantan Wamendes PDTT Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.Si.
Dalam pernyataannya kepada media, Prof. Paiman dengan tegas mengatakan bahwa hanya orang yang tidak waras alias gila yang masih mempertanyakan keaslian ijazah Presiden Jokowi. Ia menilai polemik tersebut sudah tidak masuk akal dan merupakan bentuk fitnah politik yang keterlaluan.
“Jokowi itu lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Beliau bahkan hadir dalam acara reuni alumni. Kalau masih ada yang tidak percaya, ya hanya orang gila yang masih menyangkal,” kata Prof. Paiman, Sabtu (26/7/2025).
Prof. Paiman menegaskan bahwa kehadiran Jokowi dalam acara reuni akbar alumni Fakultas Kehutanan UGM bukan hanya simbolis, tetapi juga membuktikan bahwa Presiden ke-7 RI itu memiliki keterikatan emosional dan historis dengan almamaternya.
“Kalau bukan lulusan, tidak mungkin diundang dan berdiri di hadapan ratusan alumni. Itu fakta tak terbantahkan. Reuni itu saksi bahwa Jokowi adalah bagian dari keluarga besar UGM,” tegas Prof. Paiman.
Ia pun mengaku kecewa dengan narasi-narasi yang terus diulang oleh segelintir pihak untuk mendeligitimasi masa lalu pendidikan Jokowi. Menurutnya, narasi itu tidak lebih dari upaya membangun kebencian dan distrust publik terhadap institusi negara dan dunia pendidikan.
Sebelumnya, UGM telah secara resmi berkali-kali menyatakan bahwa Jokowi adalah benar alumnus UGM angkatan tahun 1980-an dan lulus dari Fakultas Kehutanan. Pihak universitas bahkan telah menunjukkan data dan dokumen pendukung keabsahan status akademiknya.
Prof. Paiman menilai bahwa tuduhan terhadap Jokowi bukan sekadar miskomunikasi atau kecurigaan wajar, melainkan sarat muatan politik. Ia menyebut ada kelompok yang memang ingin menjatuhkan reputasi Presiden dengan menghembuskan isu-isu usang yang tidak berdasar.
“Ini bukan soal pendidikan, tapi soal upaya membangun distrust dan menanamkan kebencian. Mereka tahu tidak ada dasar, tapi terus diulang agar publik ikut ragu,” kata Prof Paiman.
Ia pun menyarankan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu di media sosial yang tak memiliki bukti kuat dan lebih mempercayai institusi formal seperti UGM, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Pemilihan Umum.
Menurut Prof. Paiman, apabila dibiarkan, kampanye fitnah seperti ini berbahaya bagi stabilitas politik dan ketahanan sosial bangsa.
“Saya tidak berbicara sebagai pendukung Jokowi, saya bicara sebagai akademisi dan warga negara. Kita harus jaga martabat bangsa. Jangan main-main dengan fitnah,” ucapnya.
Di akhir wawancaranya, Prof. Paiman mengajak masyarakat untuk lebih fokus pada kerja-kerja produktif ketimbang menggiring opini yang tidak sehat. Ia menyarankan agar energi bangsa lebih baik diarahkan untuk menyongsong tantangan masa depan pasca-Presiden Jokowi, termasuk dalam pembangunan ekonomi, pendidikan, dan persatuan nasional.
“Kita ini mau maju, bukan mundur. Isu ijazah itu sudah selesai. Ayo kita move on dan dukung pemerintahan Prabowo-Gibran,” pungkasnya.
Sumber: suaranasional
Foto: Jokowi reuni dengan alumni Fakultas Kehutanan UGM (IST)
Artikel Terkait
Jokowi Singgung Orang Besar di Balik Isu Ijazah Palsu, Kubu Roy Suryo: Playing Victim
Data Kemiskinan BPS Lebih Kecil dari Bank Dunia, Manipulasi?
Ditolak Massa Habib Bahar bin Smith, Ini Kata Ketua PWI LS Depok Jawa Barat
Viral Aksi Intoleransi di Padang, Rumah Doa Umat Kristen Diserang hingga 2 Anak Terluka