'Luhut dan Jokowi Berkontribusi Menghancurkan Negara Sehancur-Hancurnya'
Oleh: Sholihin MS
Pemerhati Social dan Politik
Pembelaan LBP terhadap ijazah palsu Jokowi dan mengkritik para penghujat kejahatan Jokowi, dan mempertanyakan kontribusi mereka terhadap negara, menunjukkan kalau LBP adalah satu genk dengan Jokowi.
Sehingga sejahat apa pun Jokowi terhadap negara, akan dianggap sebagai pahlawan.
Padahal, di tangan Jokowi, Indonesia telah hancur lebur hanya dalam kurun waktu 10 tahun.
Bisa jadi, untuk recovery Indonesia memerlukan waktu puluhan tahun bahkan ada yang menyebut perlu waktu sampai 200 tahun.
Sesama bajingan memang akan saling bela membela, ba’dhuhum yasyuddu ba’dhin atau ba’dhuhum auliyaa-u ba’dhin.
Sesama munafik akan saling bela membela, sesama pelacur akan saling bela membela, sasama PKI akan saling bela membela, dan sesama pengkhianat akan saling bela membela.
Bagi orang beriman, pembelaan hanya kepada kebenaran, kejujuran, dan keadilan, tak peduli seluruh rakyat akan menentangnya.
Bagi orang yang waras otaknya, sudah jelas-jelas Jokowi telah menghancurkan seluruh tatanan bernegara, telah menghancurkan moral dan etika bangsa, telah menghancuran sendi-sendi keadilan dan kemanusiaan, telah menghancurkan semua lembaga hukum, telah menghancurkan lembaga legislatif (DPR/MPR), telah menjadikan korupsi jadi karakter bangsa, telah melakukan perpecahan bangsa sedalam-dalamnya, dan dengan paham islamopobianya telah melecehkan Islam, para ulama garis lurus, dan mengkebiri pendidikan Islam di sekolah-sekah dengan program moderasi beragama dan hilang materi sejarah perjuangan Islam dan para pahlawan bangsa.
Jokowi bukan sekedar manusia dengan latar belakang pendidikan dan keluarga yang tidak jelas, tetapi dia adalah seorang monster penghancur negara yang kekuatan day hancurnya lebih hebat dari bom atom di Hiroshima.
Membela Jokowi artinya berkompromi dengn kejahatan, kecurangan, kedustaan, penipuan, kedzaliman dan pengkhianatan.
Di mata Agama, Jokowi adalah bukan saja seorang penjahat, tapi juga seorang pembawa kejahatan.
Daya sihir Jokowi terhadap lawan sangat hebat, siapa pun dia, sehebat apa pun dia, sebaik apa pun dia jika sudah mendekat Jokowi dan apalagi sudah mengaguminya, akan berubah 180°.
Sehebat apa pun seorang jenderal, jika sudah bergaul dengan Jokowi akan langsung jadi jenderal hitam.
Tokoh-tokoh Nasional yang dulu pengkritik Jokowi, setelah mendekati Jokowi langsung jadi pembela buta terhadap Jokowi. Sebut saja ANG, YIM, FH, YM, dll.
Bahkan Prabowo sendiri yang dulu garang bagai macan, sekarang jadi Jenderal letoy bagaikan kucing yang sakit.
Jika hukum di Indonesia tidak mampu menjerat Jokowi secara adil, Indonesia akan tetap kelam dan terpuruk.
Jokowi bukan Tuhan, bukan dewa, bukan pula Raja, tapi warga biasa yang tidak kebal hukum.
Hendaknya setiap pejabat negara yang telah disumpah untuk mengabdi kepada bangsa dan negara harus mengutamakan kepentingan bangsa dan dan negara daripada hanya untuk membela sang durjana yang berniat menghancurkan negara. ***
Superior! 'Dinasti Luhut' Mengakar di Pemerintahan, Dari KSAD Hingga Danantara
POLHUKAM.ID - Pengaruh Luhut Binsar Pandjaitan di pemerintahan tak berhenti pada sosoknya sendiri.
Selain kini menjabat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional di era Presiden Prabowo Subianto sejak Oktober 2024, sejumlah anggota keluarganya juga menduduki posisi strategis di lingkar kekuasaan nasional.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur