Istilah "Geng Solo" kerap diasosiasikan dengan lingkaran terdekat Presiden Joko Widodo dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang berasal dari Solo.
Permintaan ini, jika benar, akan menjadi manuver politik tingkat tinggi yang bisa menguji soliditas koalisi Prabowo.
Skenario Terbesar: Gantikan Gibran Sebagai Wapres
Analisis Refly tidak berhenti pada kursi menteri.
Ia memaparkan skenario paling mengejutkan, yakni Anies ditawari posisi Wakil Presiden untuk menggantikan Gibran Rakabuming Raka, seandainya Gibran dimakzulkan (impeachment) oleh MPR.
"Skenario paling besar adalah Anies ditawari posisi Wakil Presiden, menggantikan Gibran jika ia di-impeach oleh MPR," jelasnya.
Menurutnya, posisi ini akan membuat jalur politik Anies ke depan menjadi lebih jelas dan terjamin.
"Jika Anies menjadi Wakil Presiden, karier politiknya akan lebih jelas, meskipun mungkin ada syarat untuk tidak mencalonkan diri sebagai Presiden pada 2029," tambah Refly.
Lebih jauh, Refly mengkritik kondisi politik saat ini yang berpotensi tidak sehat jika semua kekuatan politik melebur ke dalam pemerintahan tanpa adanya oposisi yang kuat.
Ia menyebut karakter Prabowo yang dinilai permisif terhadap pujian bisa berbahaya bagi demokrasi.
"Prabowo dinilai sebagai orang yang suka dipuji (Asal Bapak Senang)," kritiknya.
Pada akhirnya, Refly Harun menyimpulkan bahwa tantangan terbesar bagi Anies dan demokrasi Indonesia adalah perbaikan sistem pemilu.
Tanpa itu, pertarungan politik di masa depan akan tetap sulit.
"Kalau sistem pemilu tidak diperbaiki, Anies akan sulit menang, kecuali jika ia juga mau bermain curang, yang mana tidak akan saya dukung," tutup Refly.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur