Burhanuddin menyebutkan setidaknya ada dua alasan utama masyarakat Indonesia ingin status pandemi diubah jadi endemi.
Pertama, penyebaran kasus covid-19 sudah terkendali 26,8 persen.
"Kedua, warga sudah dua kali vaksin 19,9 persen, agar perekonomian kembali berputar 19,6 persen dan Covid-19 sudah dianggap seperti flu biasa 8,4 persen,” kata Burhanuddin dalam webinar, Minggu (15/5).
Dia menjelaskan hasil survei nasional yang dilakukan Indikator Politik Indonesia ialah 69 persen responden setuju atas peralihan status pandemi menjadi endemi.
Sebanyak 8,5 persen responden menyatakan kurang setuju/tidak setuju sama sekali,” katanya.
Survei yang dilakukan pada 5 sampai 10 Mei 2022 mendapatkan temuan bahwa masyarakat setuju adanya pelonggaran.
"Ada 91 persen warga setuju ada pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat,” katanya.
Burhanuddin juga menyebutkan survei soal kinerja pemerintah dalam penanganan mudik lebaran.
“Sebanyak 73.8 persen warga puas terhadap kinerja pemerintah dalam menangani arus mudik Lebaran tahun ini,” ucapnya.
Adapun dari kesuksesan Pemerintah dalam menangani arus mudik, 77,5 persen responden menilai kepolisian sangat/cukup berperan dalam mengatur kelancaran arus mudik tahun ini.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Di Balik Tuntutan Purnawirawan TNI Lengserkan Gibran
Nunggak, Mobil yang Ditumpangi Jokowi saat Lapor Polisi Akhirnya Bayar Pajak Hari Ini
GEBRAK Ogah Ikut May Day Yang Dihadiri Prabowo: Kapitalisme, Oligarki dan Militerisme Musuh Buruh!
Syamsu Djalal Tegaskan Usul Pemakzulkan Gibran Tidak Main-Main, Prabowo Mau Nggak Nerima?