Tak hanya itu, pemerintah juga terus berupaya memperluas pasar global.
Indonesia baru saja bergabung sebagai anggota BRICS dan berhasil menyelesaikan negosiasi perjanjian Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) pada Juli 2025.
Saat ini, pemerintah tengah mengupayakan agar Indonesia bisa bergabung dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).
Langkah ini diharapkan dapat membuka pasar baru, memperkuat rantai pasok regional, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi, khususnya di sektor otomotif.
"Kita tahu bahwa salah satu ekspor besar Indonesia adalah otomotif, dan dengan Meksiko diberikan kuota yang sangat sedikit, hanya 70.000, padahal ekspor otomotif kita itu bisa lebih besar dari 400.000," jelasnya.
Airlangga meyakini, dengan berbagai langkah strategis ini, produk Indonesia akan semakin membuka pasar global dalam satu hingga dua tahun ke depan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kapasitas dan pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Utang Rp 118 T dan Rugi Triliunan, Bom Waktu Keuangan Kereta Cepat Whoosh Ditagihkan ke Jokowi
Sandiaga Uno: Indonesia Butuh Wirausaha yang Inovatif, Adaptif, dan Kolaboratif
Kapuspen TNI Buka Suara Soal Viral Patwal PM Tabrak Lari: Sedang Ditelusuri
Ijazah Jokowi Diumbar, Demokrasi Indonesia Terluka: Sebuah Babak Baru yang Memprihatinkan