Kronologis MBG Mengandung Babi, Ternyata Nampan Diimpor dari China

- Rabu, 27 Agustus 2025 | 13:55 WIB
Kronologis MBG Mengandung Babi, Ternyata Nampan Diimpor dari China


POLHUKAM.ID -
Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pemerintah akan segera mengambil langkah jika food tray impor dari China yang dipakai dalam program makan bergizi gratis terbukti mengandung minyak babi.

Menurutnya, isu food tray impor menjadi perhatian besar karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam sehingga kehalalan setiap bahan harus dijamin dalam program makan bergizi gratis.

"Kalau memang ada temuan itu, segera kita akan perbaiki," kata Nasaruddin saat ditemui di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Ia menjelaskan, Kementerian Agama sejauh ini hanya menerima makanan yang sudah siap distribusi ke madrasah dan pesantren dalam program makan bergizi gratis.

Jika benar ada temuan food tray bermasalah, Nasaruddin meminta masyarakat melaporkan langsung kepada pengelola, yakni Badan Gizi Nasional sebagai lembaga yang bertanggung jawab.

"Ya kita akan (cek) temukan itu, masukan-masukan itu silakan sampaikan ke pengelolanya ya. Tapi secara formal, kita mau terima jadi dan beres semuanya," kata Nasaruddin.

Menag memastikan, semua bahan makanan yang masuk dalam program makan bergizi gratis sudah mendapatkan verifikasi halal dari lembaga terkait sebelum disalurkan.

"InsyaAllah kami yang proaktif untuk menekankan aspek kehalalan semua makanan. Jadi InsyaAllah seluruh makanan yang dipakai di seluruh Indonesia itu terjamin kehalalannya," ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah akan terus berkoordinasi dengan perusahaan pemasok agar bahan pangan yang dipakai benar-benar halal dan bergizi sesuai kebutuhan anak sekolah.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah mewanti-wanti seluruh kementerian dan lembaga agar program makan bergizi gratis memenuhi standar gizi sekaligus halal.

"Kami mengikuti perkembangan dan insyaAllah pimpinan di perusahaan-perusahaan juga sudah diwanti-wanti ya untuk memberikan makanan yang halal dan bergizi terhadap anak-anak kita," kata Nasaruddin.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menegaskan pihaknya masih mengecek kabar mengenai food tray impor dari Chaoshan, China, yang disebut mengandung bahan berbahaya termasuk minyak babi.

"Sedang check and recheck," kata Dadan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/8/2025).

Ia menegaskan, BGN belum pernah melakukan pengadaan food tray dalam program makan bergizi gratis, sehingga kabar yang beredar di media sosial masih perlu diverifikasi lebih lanjut.

"BGN kan belum pernah melakukan pengadaan (food tray)," ujar Dadan.

Di media sosial X, beredar unggahan yang menyebut jutaan food tray impor China berbahan stainless steel 201 non food grade telah masuk ke sekolah-sekolah.

Unggahan tersebut memperingatkan bahaya kesehatan publik karena wadah itu diduga tidak aman dan berisiko bagi anak-anak penerima makan bergizi gratis.

Dari sisi regulasi, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyatakan telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9369:2025 mengenai wadah bersekat dari baja tahan karat untuk program makan bergizi gratis.

"Standar ini kami tetapkan pada 18 Juni 2025 melalui Keputusan Kepala BSN Nomor 182/KEP/BSN/6/2025," kata Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN Hendro Kusumo.

Ia menegaskan, standar tersebut disusun untuk menjamin food tray yang dipakai aman, tidak mudah rusak, dan tidak mengandung zat berbahaya, sekaligus mendorong industri lokal memproduksi peralatan berkualitas.

"Dengan standar ini, kami ingin memastikan bahwa food tray yang digunakan dalam program MBG aman digunakan, tidak mudah rusak, dan tidak mengandung zat berbahaya," ucap Hendro.

Langkah BSN diharapkan bisa memperkuat kepercayaan publik bahwa program makan bergizi gratis tetap terjaga kualitasnya dan mendukung kesehatan anak-anak Indonesia.***

Sumber: pojokbaca

Komentar