“Soal belanja kepala daerah misalnya, tentu akan sulit dikontrol. Sebab, mereka memiliki otonomi, walaupun APBD tetap dievaluasi, terutama kegiatan impor,” paparnya.
Oleh karena itu, Refly menyarankan agar Jokowi melakukan kontrol langsung lewat kementerian/lembaga.
“Lakukan itu dengan sistem reward and punishment. Kalau memang ditemukan angka impornya lebih tinggi daripada belanja produk lokal, berhentikan saja menteri atau pimpinan lembaganya,” tuturnya.
Menurut Refly, tanpa sistem reward and punishment, menteri dan pimpinan lembaga yang yakin tak akan dicopot atau di-reshuffle, bakal cuek saja.
“Presiden Jokowi marah 1000 kali pun, dia santai saja,” katanya.(*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur