Dalam pertemuan dengan Jokowi itu juga hadir para ketua umum partai politik koalisi pemerintah, antara lain Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Kemudian, ada juga Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, hingga Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Surya Paloh menyebut dalam pertemuan itu mereka salah satunya membahas catatan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia. Sebab, IMF dan Bank Dunia mengindikasikan ada sekitar 40 sampai 60 negara yang berpotensi menjadi failed state atau negara yang mengalami kegagalan.
"Karena efek dari pandemi yang menimbulkan krisis pangan dan multikrisis yang terjadi di negara-negara tersebut," kata Surya Paloh di JCC Senayan, Jakarta pada Rabu.
Meski demikian, Surya bersyukur karena Indonesia tidak masuk dalam catatan negara yang berpotensi mengalami kegagalan tersebut.
"Kita bersyukur, Indonesia tidak masuk dalam daftar dari negara yang terancam seperti itu," ucap Surya Paloh.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Di Balik Tuntutan Purnawirawan TNI Lengserkan Gibran
Nunggak, Mobil yang Ditumpangi Jokowi saat Lapor Polisi Akhirnya Bayar Pajak Hari Ini
GEBRAK Ogah Ikut May Day Yang Dihadiri Prabowo: Kapitalisme, Oligarki dan Militerisme Musuh Buruh!
Syamsu Djalal Tegaskan Usul Pemakzulkan Gibran Tidak Main-Main, Prabowo Mau Nggak Nerima?