Gempar! Keluarga Diplomat Arya Ajukan Perlindungan ke LPSK Usai Temukan Pesan Aneh di Makam

- Jumat, 12 September 2025 | 15:45 WIB
Gempar! Keluarga Diplomat Arya Ajukan Perlindungan ke LPSK Usai Temukan Pesan Aneh di Makam




POLHUKAM.ID - Pihak keluarga diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) yang tewas terlilit lakban di kos Menteng, Jakarta Pusat meminta perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). 


Total ada 6 orang yang mengajukan permohonan perlindungan.


"Iya, sudah ada permohonan perlindungan dari keluarga almarhum ADP. Enam orang (yang mengajukan)," kata Wakil Ketua LPSK, Susilaningtias saat dihubungi, Kamis (11/9/2025).


Susi mengatakan pihak keluarga menyampaikan adanya kejanggalan termasuk mengaku mendapatkan kiriman simbol. P


ihak keluarga sebelumnya mengungkap adanya kiriman amplop berisikan gabus putih berbentuk bintang, hati, dan bunga kamboja saat pengajian.


"Soal kejanggalan juga disampaikan kepada LPSK mengenai ada pihak yang mengirimkan pesan melalui simbol-simbol yang tidak dipahami dan soal makam almarhum yang bunganya diganti oleh orang atau pihak tak dikenal," kata Susi.


Pihak keluarga pun meminta perlindungan kepada LPSK. 


Mereka meminta bantuan LPSK untuk mengungkap kematian korban.


"Intinya keluarga membutuhkan perlindungan dari LPSK untuk penguatan bagi keluarga dan kuasa hukumnya untuk dapat mengungkap kematian almarhum ADP," ujarnya.


Bunga di Makam Arya Daru Sempat Diacak-acak dan Diganti Bunga Putih oleh OTK


Penasihat hukum keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo, mengungkap taburan bunga mawar merah di makam Arya Daru di Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY, sempat diacak-acak oleh orang tidak dikenal (OTK) pada bulan Juli lalu.


Orang tak dikenal tersebut kemudian menaruh bunga putih di atas makam Arya Daru.


"Diacak-acak itu tanggal 27 Juli. Diacak-acak. Bunganya itu sudah tidak ada. Kuburan itu diacak-acak kemudian dikasih bunga putih di depan nisan almarhum. Jenis melati," kata Nicholay pada jurnalis, Jumat (12/9).


Nicholay menduga makam tak hanya diacak-acak, tetapi ada kemungkinan dilakukan penggalian


"Diacak-acak seperti habis digali itu," katanya.


👇👇







Soal Ancaman ke Keluarga


Lebih lanjut Nicholay menuturkan, setelah keluarga menunjuk penasihat hukum, ancaman atau teror ke keluarga tak ada.


Sebelumnya keluarga sempat dikirimi amplop misterius berisi simbol-simbol dari gabus putih yaitu bintang, hati, dan simbol bunga.


"Ancaman-ancaman secara kasat mata secara langsung sejak ditunjuknya penasihat hukum tidak ada lagi," katanya.


Desak Kapolri


Langkah selanjutnya penasihat hukum keluarga Arya Daru akan ke Mabes Polri untuk menanyakan surat yang sebelumnya sudah dikirimkan ke Kapolri.


Surat itu meminta Mabes Polri untuk mengambil alih kasus misteri kematian Arya Daru dan menyelidikinya kembali.


"Sampai sekarang belum ada jawaban dari Kapolri. Kami akan menanyakan tindak lanjut dari surat kami," jelasnya.


"Kami akan minta peristiwa ini untuk penyelidikan lanjutan ditarik ke Mabes Polri bukan lagi di Polda," katanya.


Selain itu, keluarga juga memohon kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memerintahkan Kapolri mengusut tuntas kasus ini.


"Sesuai harapan Pak Menlu juga. Supaya menjaga moril staf-staf Kemlu. Dan teristimewa memberi keterangan kepada almarhum," bebernya.


Sumber: Kumparan

Komentar