POLHUKAM.ID - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diberikan kesempatan untuk menyampaikan pidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS) pada Jumat (26/9/2025) waktu setempat.
Pidato tersebut dikabarkan diamplifikasi oleh Pemerintah Israel, atas perintah Netanyahu, dengan menempatkan pengeras suara di sepanjang perbatasan Gaza yang bertujuan sebagai upaya 'diplomasi publik'.
Hal tersebut dikonfirmasi Al Arabiya bahwa Tentara Israel pada Jumat yang mengonfirmasi kepada saluran televisi Israel bahwa pengerahan pengeras suara itu sudah dimulai beberapa jam sebelumnya.
Kantor Perdana Menteri Israel menjelaskan dalam sebuah pernyataan menyatakan hal tersebut.
"Telah menginstruksikan otoritas sipil, bekerja sama dengan militer Israel, untuk menempatkan pengeras suara di atas truk di sisi Israel dekat perbatasan Gaza saja, guna menyiarkan pidato Perdana Menteri hari ini di hadapan Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebagai bagian dari upaya diplomasi publik," tulis keterangan tersebut.
Pernyataan itu juga menekankan bahwa Netanyahu menegaskan 'perlunya tidak menempatkan para tentara dalam bahaya.'
Netanyahu kemudian, dari mimbar PBB, menyatakan bahwa memang memerintahkan pemasangan pengeras suara agar suaranya bisa terdengar oleh para tawanan Israel.
Namun, Warga Gaza memastikan kepada Al Arabiya bahwa tidak ada suara yang terdengar di Jalur Gaza, yang saat ini berada di bawah gempuran bom dan tembakan Israel.
Solusi Dua Negara
Untuk diketahui, pidato Netanyahu pada Jumat berselang sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan agar Israel tidak mencoba mencaplok Tepi Barat.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur