Ia menantang bukti kelulusan tersebut secara terbuka.
"SMPN 1 Surakarta apakah mengeluarkan Ijazah atas nama Gibran Rakabuming Raka?" tulisnya, Kamis (25/9/2025).
Bagi Dokter Tifa, jika ijazah SMP itu tidak terbukti, maka seluruh jenjang pendidikan Gibran setelahnya otomatis tidak sah.
"Kalau tidak, maka artinya Indonesia punya Wapres lulusan SD!" tegasnya, membuka front baru dalam polemik ini.
2. Gugatan Perdata Rp125 Triliun Atas Dugaan Ijazah SMA "Bodong"
Di ranah hukum, ijazah SMA Gibran yang disebut berasal dari UTS Insearch, Sydney, menjadi objek gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Advokat Subhan Palal, didukung oleh peneliti media Buni Yani, tidak hanya menuntut pembatalan jabatan Gibran sebagai Wakil Presiden, tetapi juga ganti rugi fantastis sebesar Rp125 triliun.
Buni Yani bahkan sangat yakin gugatan tersebut akan dikabulkan hakim.
"Gugatan terhadap ijazah Gibran oleh Subhan Palal sebesar Rp125 trilun pasti dikabulkan hakim karena ijazahnya memang bodong," kata Buni Yani.
Kasus ini kini telah memasuki tahap mediasi.
3. Serangan Roy Suryo: Keabsahan Surat Penyetaraan Dipertanyakan
Ahli telematika Roy Suryo mengambil jalur berbeda dengan membidik legalitas dokumen penyetaraan ijazah luar negeri Gibran.
Ia mendatangi Kementerian Pendidikan dan berargumen bahwa dokumen yang dimiliki Gibran hanya berupa "Surat Keterangan", bukan "Surat Keputusan" yang memiliki kekuatan hukum.
“Surat ini tidak sah secara hukum dan struktur pendidikan. ...Surat keterangan ini gak bisa dipakai apa-apa, maka yang bersangkutan itu cacat secara syarat untuk menjadi wakil presiden,” terang Roy Suryo.
Menurutnya, jika surat penyetaraan itu tidak sah, maka konsekuensinya sangat fatal.
“Kalau tidak sah, ya gugur (Gibran) sebagai Wapres,” tegasnya.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur