Ia menilai dirinya lebih tepat sebagai penasihat presiden.
"Saya niatkan untuk ikut mendirikan, menggerakkan partai, bukan untuk kita jadi presiden. Saya kira saya ini lebih tepat jadi penasihat presiden, siapapun presidennya," ujar Din di sela acara Rakernas perdana Partai Pelita di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta, Senin (16/5/2022).
Din menyebut partai yang ia dirikan bukanlah alat untuk tujuan mencalonkan diri sebagai presiden. Namun, kata Din, tujuannya ingin menerapkan politik yang bukan sekedar berkuasa, namun politik perjuangan yang didukung oleh rakyat.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menegaskan Partai Pelita merupakan partai yang berwatak religius nasional.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Tom Lembong Laporkan Auditor BPKP yang Klaim Ada Kerugian Negara di Kasus Impor Gula
Ijazah SMA Diragukan, Gibran Disuruh Ikut Paket C oleh Dokter Tifa: Daftar Kuliah Pakai Ijazah Apa?
Eks Wakapolri Bongkar Perang Dingin Polri-Kejaksaan: Soroti Arogansi dan Beda Usia Pimpinan
Gus Yaqut Resmi Dicekal KPK! Skandal Haji Diduga Rugikan Negara Rp1 Triliun, Status Tersangka?