Menkeu Purbaya Berkomitmen Kurangi Utang & Hemat Anggaran, Ini Rencana Konkretnya

- Sabtu, 11 Oktober 2025 | 16:25 WIB
Menkeu Purbaya Berkomitmen Kurangi Utang & Hemat Anggaran, Ini Rencana Konkretnya

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tegaskan Komitmen Tekan Utang dan Pangkas Belanja Tidak Produktif

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmen kuat pemerintah untuk menekan penerbitan utang baru. Dalam arah kebijakannya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan berupaya mengurangi ketergantungan terhadap pembiayaan dari utang. Apabila utang tetap diperlukan, Purbaya menekankan bahwa penggunaannya harus memberikan dampak nyata dan maksimal bagi perekonomian nasional.

“Kita akan coba mengurangi penerbitan utang seoptimal mungkin. Dalam artian kalau saya utang pun, itu pemakaiannya harus maksimal, jangan ada kebocoran, harus menciptakan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan seoptimal mungkin,” ujar Purbaya dalam Zoom Meeting bersama media di Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 10 Oktober 2025.

Fokus pada Efisiensi Belanja Negara

Selain pengendalian utang, strategi fiskal pemerintah juga akan berfokus pada efisiensi belanja. Menkeu Purbaya menyatakan akan memangkas pos-pos pengeluaran yang dinilai tidak produktif, tanpa mengganggu kelangsungan program-program prioritas nasional yang telah ditetapkan.

“Kita akan coba kontrol belanja pemerintah supaya lebih baik, sehingga belanja yang tidak perlu bisa saya potong. Bukan berarti saya memotong program pemerintah, tetapi saya memotong program yang tidak efisien dan hanya memboroskan uang negara, yang sebagian diperoleh dari utang,” tegasnya.

Kondisi Terkini Utang Pemerintah Pusat

Hingga akhir Juni 2025, total outstanding utang pemerintah pusat tercatat sebesar Rp9.138,05 triliun. Angka ini setara dengan 39,86 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yang mendekati batas psikologis 40 persen yang selama ini menjadi perhatian.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, komposisi utang tersebut terdiri dari pinjaman sebesar Rp1.157,18 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp7.980,87 triliun. Meski tinggi, angka ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan posisi Mei 2025 yang mencapai Rp9.177,48 triliun.

Sumber: https://rmol.id/read/2025/10/11/682871/menkeu-purbaya-janji-kurangi-utang-dan-pangkas-belanja-tak-produktif-

Komentar