Mengerikan! Motif Cinta Segitiga di Balik Pembunuhan Sadis Dosen Erni oleh Bripda Waldi

- Selasa, 04 November 2025 | 09:50 WIB
Mengerikan! Motif Cinta Segitiga di Balik Pembunuhan Sadis Dosen Erni oleh Bripda Waldi

Bripda Waldi Tersangka Pembunuhan dan Pemerkosaan Dosen Erni Yuniati di Bungo

POLHUKAM.ID - Bripda Waldi Aldiyat, anggota Polres Tebo, resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan berencana dan dugaan pemerkosaan terhadap Erni Yuniati (37), seorang dosen dan Ketua Program Studi S1 Keperawatan Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo. Peristiwa keji ini terjadi di sebuah perumahan di Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi, pada Sabtu (1/11).

Motif Pembunuhan Dosen Erni Yuniati Diduga Masalah Asmara

Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, mengonfirmasi bahwa pelaku berhasil ditangkap di Kabupaten Tebo oleh tim gabungan Satreskrim Polres Bungo dan Polres Tebo pada Minggu (2/11). Dari hasil penyelidikan dan pengumpulan bukti, identitas pelaku yang merupakan anggota kepolisian aktif pun terungkap.

"Dari hasil penyelidikan dan bukti yang kami kumpulkan, dapat dipastikan pelaku pembunuhan dan dugaan pemerkosaan terhadap korban merupakan anggota (kepolisian) aktif. Saat ini pelaku telah kami amankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif," jelas Natalena seperti dikutip dari Antara.

Hasil autopsi yang dilakukan di RSUD Hanafie Bungo mengungkap adanya tanda-tanda kekerasan fisik pada wajah, kepala, bahu, dan leher korban. Tidak hanya itu, ditemukan juga indikasi kuat adanya kekerasan seksual, yang memperkuat dugaan bahwa korban diperkosa sebelum akhirnya dibunuh.

Motif utama yang diungkap kepolisian sementara ini adalah masalah pribadi dan hubungan asmara yang telah lama terjalin antara pelaku dan korban. Meski demikian, penyidik masih tidak menutup kemungkinan untuk mendalami adanya motif lain di balik pembunuhan sadis ini. Sejumlah barang bukti, termasuk satu unit mobil, motor, dan telepon genggam, telah disita untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium forensik.

Halaman:

Komentar