"Jangan sampai belajar agama ke Timur Tengah, tapi juga ke Indonesia. Di sini produsen hasil guru-guru di berbagai wilayah. Bentang umat Islam itu dari Merauke sampai Maroko," kata Anies, Jumat (17/6/22).
Anies menuturkan, terobosan sebagai produsen guru agama di Indonesia, membutuhkan kemampuan masyarakat untuk bisa membaca keadaan. Menurutnya, sebagian dari masyarakat Indonesia memilih untuk tinggal atau tertinggal dalam mempercepat perubahan terjadi.
"Perubahan itu harus diantisipasi, jangan sampai kalah," katanya.
Memerlukan terobosan, kata Anies, dan keberanian. Menurutnya, kebudayaan yang dimiliki masyarakat Indonesia berasal dari kebiasaan. Dia menilai dari situlah mesti sisipi terobosan-terobosan mutakhir.
"Ada tulisan Farid Zakaria. 10 hal yang berubah, kita tidak boleh lewat. Seringkali kita sadar, kita warga Jakarta, Indonesia. Tapi, kita tidak sadar bahwa kita (juga) warga dunia. Kita sebagai warga dunia yang sedang mengalami transformasi itu," papar Anies.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur