"Berniat menghibur, tetapi Cak Imin pun sedang gundah gulana. Jabatan Ketum PKB juga terancam akibat konstelasi kepemimpinan PBNU. Kubu Cak Imin yang menjagokan Said Aqil ternyata gagal. NU tentu tidak tinggal diam atau membiarkan kepemimpinan PKB. Bisa saja Muhaimin diganti. Cak Imin akan masuk IGD dalam proses politik menuju 2024," kata Rizal.
Rizal menambahkan sebelum rontok wajar jika ia melakukan ikhtiar terlebih dahulu walau caranya harus dengan tabrak sana tabrak sini.
"Namun hingga kini untuk posisi Capres atau Cawapres belum ada satu partai pun yang melirik apalagi merangkulnya. Kecuali PKB sendiri. Untuk merepresentasi NU maka Gubernur Khofifah lebih terbuka peluang untuk dilirik. Dan hal ini tentu saja membuat Cak Imin semakin gundah," tegasnya.
Ia menilai Cak Imin adalah figur menarik yang terbaca sedang sibuk memasarkan dirinya sendiri agar dihitung sebagai faktor penentu. Mencari teman Koalisi yang pas dan menguntungkan. Pilihan apakah akan ikut poros Golkar, PAN, PPP atau poros PKS, Nasdem, Demokrat atau pula PDIP Gerindra?
"Tetapi manapun itu PKB sulit untuk menjadi penentu," jelasnya.
Artikel Terkait
Lisa Marania Diperiksa Bareskrim Hari Ini sebagai Tersangka Pencemaran Nama Baik RK
BREAKING: 3 Terpidana Mati Kabur dari Rutan Siak, Begini Kronologinya!
Gibran Dinilai Cerdas & Visioner, Survei Poltracking: 71% Publik Puas dengan Kinerjanya!
Ray Rangkuti: Serbuan Massa ke DPR Bukti Gagalnya Tahun Pertama Prabowo-Gibran?