"Manuver terakhir datang ke Prabowo adalah upaya untuk memasang Prabowo-Imin. Namun bagi Prabowo keberadaan Cak Imin tidak akan mampu mendongkrak. Jauh kalah kuat dengan Prabowo-Puan yang telah lama digadang-gadang. PDIP adalah pemenang Pemilu. Prabowo-Imin akan menjadi pasangan yang “terpaksa” atau “dipaksakan”. Nah pasangan dengan status “kawin paksa” akan membuat elektabilitas rendah, artinya Prabowo bakal gagal," jelasnya.
Ia menilai saat ini Cak Imin memang sengaja banyak akting untuk dilirik jadi capres.
"Cak Imin sedang melayang-layang mencari tempat untuk mendarat. Jangan-jangan karena tidak pakai perhitungan, maka mendarat dengan “crash landing” atau justru menabrak tebing. Cak Imin memang banyak akting. Di tengah situasi politik yang semakin genting," tutupnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Solusi B to B Utang KCJB: Tak Perlu Keppres, Begini Cara Menyelesaikannya
Lisa Marania Diperiksa Bareskrim Hari Ini sebagai Tersangka Pencemaran Nama Baik RK
BREAKING: 3 Terpidana Mati Kabur dari Rutan Siak, Begini Kronologinya!
Gibran Dinilai Cerdas & Visioner, Survei Poltracking: 71% Publik Puas dengan Kinerjanya!