"Kampus mengajar adalah yang paling populer. Mereka bisa mengajar di daerah-daerah yang betul-betul membutuhkan, daerah-daerah yang sulit. Nah, golden fokusnya yakni di pendidikan dasar. Jadi ada SD dan SMP, dan lagi fokus di literasi dan numerasi," terang Iwan.
Iwan menambahkan, pihaknya meyakini dengan menggerakkan para mahasiswa untuk terjun langsung ke dunia kerja, mereka akan dapat menguasai soft skill yang tak mungkin mereka dapatkan di ruang kuliah.
Lebih lanjut, Iwan mengatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia 2022 merupakan sebuah momentum, khususnya di bidang pendidikan untuk menunjukan kepemimpinan Indonesia dalam memimpin dunia yang lebih tangguh untuk bisa pulih bersama-sama.
Iwan menyampaikan, semangat gotong royong yang diterapkan melalui kebijakan merdeka belajar, disambut baik oleh negara-negara G20. Gotong royong yang merupakan bentuk kearifan lokal Indonesia ternyata memampukan melompat lebih cepat dan menjadi inspirasi bagi negara-negara global.
"Sehingga gotong royong pun jadi kerangka pemulihan pendidikan dalam forum pendidikan di G20. Semoga kita bisa sukses di G20," tutupnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur