Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menindaklanjuti kebijakan terkait dengan penghapusan tenaga honorer tahun depan. Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi menegaskan pihaknya tetap memprioritaskan tenaga IT, satpam, dan supir.
Saat ini ada 12.417 tenaga honorer di Sumatera Barat yang terancam kehilangan pekerjaan."Hasil dari diskusi dalam rakor tersebut, terkait penghapusan tenaga honorer di Pemprov Sumbar, akan kami tinjau kembali. Apalagi pegawai honorer seperti satpam, dan supir harus kita prioritaskan,” Kata Mahyeldi, kemarin.
Termasuk juga tenaga IT yang terancam dirumahkan, ia menyebut akan berisiko terhadap tugas dan pekerjaan pemerintahan.
“Kalau seandainya tenaga IT ini dirumahkan semuanya, tentu ini akan beresiko pada pekerjaan kita dan akan beresiko tehadap tugas-tugas kita termasuk juga dibeberapa OPD yang lain," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumbar, Ahmad Zakri, telah mengusulkan sebanyak 1829 formasi P3K yang terdiri dari 1601 formasi guru dan 228 formasi non guru. Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk menampung pegawai Non-ASN agar dapat mendaftar formasi P3K.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur