Menurutnya, banyak perbedaan yang turut menjadi alasan bagi Pemerintah Indonesia untuk mendirikan rumah sakit sendiri di Arab, di antaranya terkait standar dosis obat di negara Arab yang sangat jauh berbeda dengan di Indonesia.
"Kita ingin ke depan supaya kita boleh membuka rumah sakit, cita-cita kita. Itu, kan, di seluruh dunia boleh saja, karena obat standar Arab itu, kan, beda dengan kita, tabletnya gede-gede kita kecil-kecil, dosisnya juga beda, makanan beda. Jadi kita upayakan nanti punya rumah sakit sendiri supaya jemaah bisa tertangani secara optimal," ucap Iskan dalam keterangan tertulisnya dari Madinah, dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (24/6/2022).
Iskan menyebut pelayanan yang ditemuinya saat berkunjung ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah, setara dengan pelayanan pada rumah sakit tipe C di Indonesia. Selain itu, dirinya berpendapat Pemerintah Arab Saudi juga akan mengijinkan jika Pemerintah Indonesia ingin membangun fasilitas rumah sakit di sana.
"Putra Mahkota sangat terbuka. Dia melihat standar pelayanan di Amerika gimana, di Emirat gimana, saya rasa ke depan sangat mungkin kita buat rumah sakit, apalagi kita punya rumah sakit luar biasa di satu provinsi [di Indonesia] ada 20 rumah sakit. Artinya kita bukan kaleng-kaleng di bidang rumah sakit ini, kan," katanya.
Tak hanya rumah sakit, politikus PKS itu berharap Indonesia bisa membangun sendiri hotel di Arab Saudi untuk jemaah haji Indonesia. Cita-cita ini relevan karena dana haji Indonesia sudah terkelola dengan baik di BPKH.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur