Sementara itu Direktur Eksekutif Roda Institut, Ahmad Rijal Ilyas, menilai, upaya pelemahan PPP tersebut terjadi karena keputusan PPP yang memutuskan membentuk KIB bersama Partai Golkar dan PAN. Dia menduga, ada pihak eksternal yang sengaja menganggu soliditas KIB.
"Indikasi dari eksternal sangat mungkin terjadi. Karena tiga partai ini sangat berpengalaman, dan tiga ini jadi penentu, mungkin saja terjadi penggembosan dari eksternal dia memakai kaki di internal PPP yang sakit hati yang nggak suka atau nggak jadi apa-apa," tuturnya.
Agar pelemahan terhadap PPP tidak terus terjadi, menurutnya Suharso perlu menindak tegas oknum-oknum di internal PPP yang terlibat. Tidak hanya itu Soeharso juga perlu mengindentifikasi pihak eksternal yang juga turut terlibat dalam upaya menggembosi PPP dan KIB.
"Dia harus melakukan identifikasi terhadap oknum-oknum tsb. Dia berjejaring ke siapa. Ketika memang sudah tahu dan diduga melakukan konsolidasi di luar perintah partai atau internal partai, disitu kan bisa dibuka nantinya. Buka aja ke publik ternyata yang menginginkan pelemahan tersebut siapa," ucapnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Jakarta Lumpuh! Ribuan Buruh dan Guru Madrasah Swasta Serbu Istana & DPR, Ini 5 Tuntutan yang Bikin Pemerintah Kelabakan
Viral! Oknum Brimob Catcalling di Trotoar, Langsung Dihajar Propam
Viral Gaya Hidup Mahasiswi UNS Penerima KIP: Ditemukan Dugem, Circle Hedon, tapi ke Kampus Jalan Kaki, Ini Fakta di Baliknya!
Deddy Corbuzier Resmi Diceraikan Sabrina: Terkadang Cinta Tak Cukup