"Lebih dari empat puluh tahun lalu, saya ingat, setelah menyelesaikan pendidikan di US Army Special Forces di Fort Bragg, lalu GSG-9 (kesatuan anti-teror di bawah Polisi Federal Jerman), dan Royal Army Special Air Service (SAS) Inggris, saya diberi tugas untuk membentuk satuan baru yang berfungsi untuk mengantisipasi ancaman-ancaman terorisme yang semakin banyak terjadi di dunia pada saat itu," kata Luhut dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram-nya.
"Ini sejalan dengan cita-cita saya, karena saya merasa dengan bekal pengalaman operasi di Timor Timur, Papua, dan Kalimantan, Kopassus harus punya spesialisasi khusus. Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Detasemen 81 Kopassandha, atau hari ini dikenal dengan Sat-81/Gultor Kopassus," tambahnya.
Dia juga menceritakan bagaimana ia menjadi pemimpin di satuan tersebut dengan didampingi Prabowo Subianto.
"Saya ingat saat itu masih berpangkat Mayor dan didapuk menjadi Komandan, sementara sahabat saya yang sudah seperti adik sendiri, @prabowo menjadi wakil. Kami melakukan berbagai proses seleksi ketat yang harus ditempuh oleh setiap prajurit, dari mulai administrasi, kesamaptaan jasmani, psikologi, kemampuan fisik, serta mental ideologi.
"Semua proses ini harus ditempuh oleh mereka yang akan masuk ke dalam satuan ini tanpa terkecuali, karena kami adalah crème dela crème dari setiap prajurit yang ada di Kopassus. Prajurit yang diharapkan mampu untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat bahkan dalam kondisi tertekan sekalipun. Satu hal yang saya selalu tekankan pada para prajurit di bawah saya; lebih bagus kau mandi keringat di latihan daripada mandi darah kau di daerah operasi. Karena kalau sampai itu terjadi nanti, yang akan kehilangan kamu adalah keluargamu, anak-istrimu," tegasnya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur