Pelepasan perdana sebanyak 250 dari 500 PMI secara simbolis dilakukan Dirjen Pembinaan Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta & PKK), Suhartono, didampingi oleh Stafsus Dita Indah Sari dan Ketua Umum APJATI, Ayub Basalamah, di ruang Serbaguna Kemenaker, Jakarta, mengutip dari rilis Kemenaker, Minggu (3/7/2022).
Dalam sambutan sekaligus arahannya, Suhartono mengatakan bahwa setelah pandemi Covid-19 dan penutupan penempatan PMI, pihaknya merasa bangga melepas 250 PMI sektor perkebunan ke Negara UK. Formasi sektor perkebunan di Negara UK di antaranya ialah Clock House Ltd (Firmin, Kenth word, Cox Health, Salman), MansField, Alan Hill Scotland, Dearnsdale, J Myath, G.H Dean, dan Oakdane.
Menurut Suhartono, seluruh PMI yang akan diberangkatkan ini telah menjalani seluruh proses yang dipersyaratkan oleh Undang-Undang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI) Nomor 18 Tahun 2017 beserta turunannya.
"Permintaan tenaga kerja yang cukup tinggi di sektor perkebunan di UK ini menunjukkan bahwa kesempatan kerja bagi para pencari kerja luar negeri begitu besar dan kesempatan ini turut menyerap supply angkatan kerja Indonesia," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Suhartono meminta P3MI tak hanya sekadar mencari peluang kerja, tetapi juga harus menempatkan PMI yang kompeten dan memiliki daya saing tinggi serta memiliki etos kerja baik sehingga akan meminimalisasi permasalahan di masa mendatang.
Suhartono menegaskan, kesempatan bekerja ke UK ini bukan hanya untuk memperoleh penghasilan saja dan menjadi peluang untuk memicu peningkatan daya saing PMI. "Para PMI juga dapat memanfaatkan untuk memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan membentuk karakter," katanya.
Sementara, Ayub Basalamah mengungkapkan bahwa mayoritas 250 PMI akan ditempatkan di Skotlandia dan Inggris. Ia berpesan agar 250 PMI bekerja dengan penuh rasa syukur sehingga dapat mencerminkan citra bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar, santun, taat aturan, dan bangsa yang unggul SDM-nya.
Seorang PMI, Pingkan Lidya Christien (44), merasa senang impiannya bekerja di Eropa dapat terwujud. Ia berharap jerih payahnya di luar negeri (Skotlandia) selama 2 tahun (setiap 6 bulan pulang ke Indonesia) akan bermanfaat bagi anak-anak keluarga maupun orang tua.
"Saya harap dapat bekerja dengan baik dan hasil terbaik. Uang gaji bersih sekitar Rp20-25 juta, nantinya akan saya tabung untuk kebutuhan pendidikan anak-anak di masa mendatang," kata Pingkan yang meninggalkan seorang suami dan 4 anak di Jakarta.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Ayah Prada Lucky Buru Akun Istri TNI yang Tuduh Anaknya Punya Kelainan Seksual: Cari Sampai Dapat!
Fantastis! Ustadz Dasad Latif Bayar Rp100 Ribu, PPATK Panen Rp12 Triliun Dari Pemblokiran Rekening Rakyat
Tragis, Karyawati Apotek di Indramayu Tewas dengan Tubuh Gosong, Diduga Dibunuh dan Dibakar Oknum Polisi
Sosok Letjen Tandyo Budi, Lulusan Akmil 91 Eks Anak Buah Prabowo yang Ditunjuk jadi Wakil Panglima TNI