Hasto memaparkan bahwa dalam perayaan Hari Keluarga Nasional ke-29, Presiden Jokowi berkomitmen ingin membebaskan beberapa daerah yang tingkat kemiskinannya dinilai ekstrem.
"Presiden ingin daerah-daerah ini bebas dari miskin ekstrem dengan cara memperbaiki infrastrukturnya, juga yang usianya masih muda yang akan hamil akhirnya bebas dari stunting," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/7/22).
Hasto juga memaparkan bahwa prevalensi stunting bisa dihilangkan asal daerah pemukiman yang ditempati masyarakat sehat dan layak ditinggali. Diantaranya, kata Hasto, sanitasi yang layak dan tersedianya air bersih.
Hasto mengatakan, dalam mewujudkan hal tersebut, pemerintah memiliki intervensi yang besar. Hasto memaparkan intervensi tersebut berupa stimulasi dan gotong royong yang melibatkan masyarakat dalam upaya mewujudkan program tersebut.
"Jadi sudah diberikan sarana, misal ada air bersih, jadi dirawat sendiri. Dibikinkan rumah, dijaga biar nggak kumuh. Kebersihan dijaga sendiri," jelas Hasto.
Sebagaimana diketahui, perayaan puncak Hari Keluarga Nasional ke-29 akan diselenggarakan pada 7 Juli mendatang di Lapangan Merdeka, Kota Medan. Rencananya, acara tersebut juga akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Berbarengan dengan acara tersebut, tim penyelenggara juga menyiapkan stand yang memamerkan beberapa program percepatan penurunan stunting yang diusung BKKBN.
Sumber: jakarta.suara.com
Artikel Terkait
Syamsu Djalal Tegaskan Usul Pemakzulkan Gibran Tidak Main-Main, Prabowo Mau Nggak Nerima?
Bank Dunia Ungkap 60,3% Rakyat Indonesia Miskin, Menkeu Sri Bilang Itu Urusan BPS
Dana Hibah Pesantren Diubek-ubek Kang Dedi, Yayasan Eks Wagub Uu Diduga Terima Rp45 Miliar
Ridwan Kamil Terus-terusan Minta Lisa Mariana Bikin Video Tak Senonoh, Blak-blakan di Chanel Richard Lee