Bagaimana tidak, hasil laporan Tempo menyebut donasi itu bukannya disumbangkan untuk kepentingan kemanusiaan, malah digunakan untuk kepentingan pribadi para petinggi-petingginya.
Hal lain yang bikin miris, gaya hidup dari para pengurusnya yang bergaji fantastis, kemudian mendapatkan fasilitas mewah juga tak luput dari cacian publik.
Banyak pesan dari netizen di media sosial mengaitkan ini dengan penipuan berkedok agama. Salah satunya, pernyataan tokoh politik dari Partai Ummat, Buni Yani yang pernah bilang bahwa aksi jual agama itu paling gampang, karena rakyatnya masih bego-bego.
@Pratama_Andy_ Jadi teringat kata2 Buni Yani!
"Jual agama itu paling gampang, maklum rakyatnya masih bego2 gampang ditipu,"
Jadi teringat kata2 Buni Yani!Jual agama itu paling gampang, maklum rakyatnya masih bego2 gampang ditipu. pic.twitter.com/OT0ZqiK0Gr
— Kelebihan Bayar (@Pratama_Andy_) July 5, 2022Sebelumnya, tanda pagar (tagar) #AksiCepatTilep hingga #JanganPercayaACT, hingga tagline 'Kantong Bocor Dana Umat' tersebar dan viral di media sosial. Hal tersebut membahas soal isu gaji petinggi ACT yang mencapai puluhan hingga ratusan juta Rupiah.
Selain itu, dalam laporan itu disebutkan bahwa petinggi ACT menerima sejumlah fasilitas mewah dan memotong uang donasi.
Dalam klarifikasinya, Presiden ACT Ibnu Khajar menyampaikan permohonan maaf terkait dugaan penyelewengan dana donasi yang ramai di media sosial tersebut.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad Janji Pemerintah Akan Bentuk Satgas PHK Sebagaimana Tuntutan Buruh
Akhirnya Jokowi Perlihatkan Ijazah Aslinya, Ini Alasannya…
Bobby Temukan Anggaran Tak Masuk Akal di Pemprov Sumut, Singgung Dana Tusuk Gigi Rp100 Juta
Mahfud Sentil Fahri Hamzah Rangkap Jabatan Wamen dan Komisaris BUMN: Padahal Dulu Dia Paling Kencang Tuh